Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ambil Pusing Sama Kondisi IHSG yang Tersungkur, Asing Asyik Aja Gitu Belanja Saham-saham Ini

Gak Ambil Pusing Sama Kondisi IHSG yang Tersungkur, Asing Asyik Aja Gitu Belanja Saham-saham Ini Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor asing tidak ambil pusing dengan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tergelincir 118,4 poin atau 1,89% hingga kembali menyentuh level 6.140,17. Investor asing masih asik melakukan pembelian yang tampaknya malah memanfaatkan kesempatan untuk membeli saham-saham di harga murah kala Indeks terjerembab di zona merah.

Pada perdagangan hari ini investor asing paling aktif melakukan pembelian di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga mencapai senilai Rp363,9 miliar. Harga saham Bank Mandiri pun melesat 75 poin atau 1,03% ke Rp7.375 per saham.

Baca Juga: IHSG Kembali ke Level 6.100, Saham-saham ini Jadi Penyebab Terkaparnya Pasar Modal

Selain Bank Mandiri, asing juga rajin mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp85,3 miliar. Sayangnya, aksi jual investor domestik membuat harga saham BRI terkoreksi 130 poin atau 2,72% ke Rp4.650 per saham.

Lalu, ada saham perusahaan yang dimiliki oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Asing menggelontorkan dana seniali Rp73,8 miliar di MDKA, dimana pada perdagangan hari ini saham perseroan berhasil naik 70 poin atau 2,89% ke Rp2.490 per saham.

Baca Juga: Nahas! Ratusan Miliar Rupiah Gak Mempan Padamkan 'Kebakaran' IHSG

Selain itu, asing juga tercatat hobi membeli saham PT Astra International Tbk (ASII). Di ASII investor asing membukukan aksi beli Rp49,1 miliar.

Saham perusahaan kertas milik Sinar Mas Grup, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga jadi incaran investor asing untuk berinvestasi dengan angka pembelian seniali Rp34,3 miliar.

Sementara itu, asing tercatat melakukan penjualan terbanyak di saham PT Bank Central Asia tbk (BBCA) Rp322,8 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp28,7 miliar, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp20,3 miliar, PT Ciputra Development Rp19,5 miliar, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Rp19,1 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: