Kacau! Presiden Venezuela Asal-Asalan Promosikan Obat Covid-19 Ajaib
Merespons klaim Maduro, Fransisco Marty, seorang ahli penyakit menular di Brigham and Women’s Hospital di Boston, menuliskan cuitan di akun Twitternya:
“Klaim pengobatan untuk merek #Carvativir untuk #COVID19 tidak dibuktikan kebenarannya oleh data klinis apa pun, tetapi melihat konferensi pers dari Maduro, hal ini mungkin memunculkan euforia kegembiraan lain di sosial media terkait obat sublingual.”
David Boulware, profesor kedokteran dan dokter penyakit menular di Universitas Minnesota Medical School juga mencatat kurangnya bukti ilmiah dari obat “ajaib” Maduro.
“Ini sama saja seperti hal lain, di mana orang-orang mencoba menjual semacam ‘kacang ajaib’ sebagai solusi untuk masalah yang kompleks,” katanya kepada Associated Press, Selasa (26/1/2021).
“Ini akan sangat bagus jika berhasil, tetapi saya ingin melihat datanya,” tambah Boulware.
Ini bukan pertama kalinya Maduro mempromosikan sebuah pengobatan. Pada bulan Oktober lalu, dia memberi tahu Organisasi Kesehatan Pan American bahwa para ilmuwan Venezuela menemukan sebuah molekul yang mampu membatalkan kapasitas replikasi virus corona baru.
Meski begitu, Maduro belum membicarakan perkembangan penemuan tersebut sejak saat itu. Maduro juga pernah memperomosikan teh herbal khusus yang ia klaim dapat menangkal virus dan penyakit lainnya.
Bukan hanya Maduro, ada beberapa pemimpin negara lain yang juga menerima solusi pengobatan yang sejatinya ditolak oleh studi ilmiah. Sebut saja mantan presiden AS Donald Trump dan Jair Bolsonaro dari Brasil. Mereka berdua sama-sama keras kepala memuji obat antimalaria meskipun penelitian berulang kali menemukan bahwa obat itu tidak efektif dan dimungkinkan berbahaya.
Selain itu, Madagaskar juga mempromosikan sebuah minuman buah sebagai obat ajaib untuk semua penyakit. Dan Alexander Lukashenko dari Belarusia memuji beberap hal seperti vodka, perjalanan ke sauna, dan permainan hoki es sebagai tonik potensial dari COVID-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: