Ketahuan! Bukan Tolak Vaksin, Tenyata Duterte Cuma Takut Jarum Suntik
Presiden Filipina Rodrigo Duterte emang nyeleneh dan tampil beda. Dia menyatakan siap divaksin Covid-18, namun ogah dipublikasikan seperti pemimpin dunia lainnya. Duterte pun punya request khusus: minta divaksin di bokong.
Keputusan yang tidak biasa ini mengundang komentar miring dari warga Negeri Lumbung Padi ini. Banyak yang curiga Duterte ogah menyiarkan proses vaksinasi karena dia sebenarnya tidak akan divaksin.
Baca Juga: Gak Sudi Tentaranya Dihujat Usai Divaksin, Duterte Tampar Senat: Mereka Tahu Setia ke Siapa
“Kenapa sembunyi-sembunyi? Apakah dia nanti tiba-tiba mengklaim sudah disuntik. Padahal belum? Siapa tahu?” cuit @megerita_Sai yang mengomentari pemberitaan Reuters, Rabu (27/1/2021).
“Dia sembunyi-sembunyi karena akan pakai vaksin lain. Dia tidak mau ketahuan tidak pakai vaksin China,” sahut netizen lain dengan akun @malacanang_Free.
Ada juga yang menggoda Duterte sebenarnya takut jarum suntik. “Bisa saja presiden kita takut jarum suntik. Dia tidak mau ketahuan menangis,” canda yang lain.
Namun, Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque mengatakan, sah-sah saja jika presiden memilih tidak mau mempublikasikan proses vaksinasinya. Duque menyamakan keengganan Duterte dengan Ratu Inggris Elizabeth II dan anggota kerajaan lain yang sudah menerima vaksin tanpa ditonton masyarakat.
“Mereka (anggota kerajaan) tidak menyiarkan secara langsung proses vaksinasi. Ini sama saja,” ujarnya, membela keputusan Duterte.
“Jika ada pertanyaan adakah bedanya disuntik di pantat dengan di lengan, hasilnya sama saja,” sambung Duque.
Mengenai pemberian vaksinasi di pantat, sejumlah ahli memberikan penjelasan. Vaksin ada yang disuntikkan di pantat (otot gluteal). Laporan yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menjelaskan tentang penyuntikan vaksin di pantat ini.
“Pantat tidak boleh secara rutin digunakan sebagai tempat vaksinasi untuk bayi dan anak-anak, untuk menghindari cedera pada saraf siatik, karena kegiatan yang terlalu banyak berbaring atau duduk,” tulis CDC.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: