Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Syariah Indonesia Dinilai Akan Berikan Double Effect Pemulihan Ekonomi Nasional

Bank Syariah Indonesia Dinilai Akan Berikan Double Effect Pemulihan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A

Dia menilai entitas baru ini akan memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan bisnis ke depan, terlebih karena faktor luasnya jaringan eksisting usaha bank yang terlibat merger yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Proses merger bank syariah milik Himbara telah mencapai tahap akhir, pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk, serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk, menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, sebagai Bank Hasil Penggabungan pada 27 Januari 2021. Sesuai rencana, PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai entitas baru hasil merger tiga bank syariah milik Himbara, akan efektif beroperasi pada Senin, 1 Februari 2021.

Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi mengatakan, Bank Syariah Indonesia menargetkan pembiayaan yang disalurkan dapat tumbuh di atas 70% hingga lima tahun mendatang.

"Penggabungan tersebut akan menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia yang berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar," imbuhnya.

Dia menjelaskan aksi korporasi ini telah menghasilkan bank syariah dengan produk konsumer yang beragam didukung oleh kemampuan teknologi yang terbaik untuk menyediakan pelanggan dengan pengalaman perbankan digital yang lebih baik.

"Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN peserta merger tersebut mencatat total pembiayaan mencapai Rp156,51 triliun. Dengan demikian, pembiayaan ditargetkan mampu tumbuh 73,80% dalam lima tahun mendatang. Total aset hingga akhir tahun lalu sebesar Rp239,56 triliun. Dana pihak ketiga mencapai sebesar Rp209,98 triliun," bebernya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: