Dolar AS ambruk secara global di tengah debat stimulus fiskal antara pemerintahan Joe Biden dan kongres AS yang tak kunjung mencapai mufakat. Dilansir dari Reuters, anggota parlemen AS menawarkan pemangkasan stimulus fiskal dari yang sebelumnya diajukan Biden sebesae US$1,9 triliun menjadi US$600 miliar. Penawaran tersebut diberikan karena angka yang diajukan dalam proposal permohonan dinilai terlalu besar.
“Kisah stimulus AS terus menjadi setengah gelas, yang dengan senang hati ditafsirkan pasar sebagai setengah penuh,” tegas Kepala Ekonomi di Asia kepada Mizhou Bank di Singapura, Wisnu Varathan, dilansir dari Reuters, Selasa, 2 Februari 2021. Baca Juga: Matahari Gigit Jari: Untung Triliunan Amblas Jadi Tekor Besar-Besaran, Banyak Toko Tutup!
Ketika perdebatan tersebut masih terus berlangsung, dolar AS hanya mampu menguat terhadap segelintir mata uang, seperti baht, won, dan yen. Selebihnya, mata uang Paman Sam itu remuk melawan dolar Taiwan, dolar Singapura, dolar Hong Kong, yuan, dan rupiah. Baca Juga: Di Balik Tumbangnya Pasar Saham, Ada Investor yang Bawa Kabur Cuan Ratusan Miliar Rupiah!
Melansir dari RTI, nilai tukar rupiah terapresiasi 0,46% ke level Rp13.938 per dolar AS pada Selasa siang. Bahkan, beberapa saat sebelumnya rupiah menekan dolar AS hingga ke level terdalam di Rp13.930. Bukan cuma itu, rupiah juga perkasa melawan dolar Australia (0,59%), euro (0,38%), dan poundsterling (0,37%).
Performa rupiah di tingkat regional hanya tidak lebih baik daripada dolar Taiwan (-0,87%). Selebihnya, mata uang Garuda menguat terhadap baht (0,64%), ringgit (0,63%), won (0,56%), yen (0,52%), dolar Hong Kong (0,39%), yuan (0,37%), dan dolar Singapura (0,34%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: