Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terhadap Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) terus memantik kontroversi. Tak hanya berdampak pada perusahaan, putusan tersebut diyakini berdampak sangat luas di masyarakat secara keseluruhan. Sekretaris Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi, Sholahuddin al-Hadi, misalnya, turut memastikan bahwa putusan tersebut juga berimbas terhadap warga NU. “Mayoritas karyawan GRP adalah kaum Nahdliyin di Kabupaten Bekasi. Lebih dari 85 persen. Mereka semua terancam,” ujar Sholahuddin, Selasa (2/2).
Jika GRP dipailitkan akibat dari putusan PKPU Sementara tersebut, menurut Sholahuddin, maka warga Nahdliyin yang bekerja di GRP bakal terancam kehilangan pekerjaan. Apalagi, jumlah karyawan GRP sangat banyak, mencapai hampir enam ribu orang. Kondisi demikian tentu membuat warga semakin menderita, terlebih pada saat pandemi yang serba sulit seperti sekarang. Belum lagi berbagai efek domino, karena tak mudah untuk mendapatkan pekerjaan pengganti. “Jadi otomatis, dampak terburuknya adalah soal ekonomi. Warga Nahdilyin akan sangat menderita. Ini terasa berat sekali, terlebih di saat pandemi seperti ini,” tutur Sholahuddin.
Dengan pemahaman tersebut, Sholahuddin berharap agar persoalan ini segera tuntas. Dia percaya GRP bisa menyelesaikan kewajiban sesuai putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, karena GRP merupakan perusahaan besar yang perannya kepada perekonomian nasional juga luar biasa. Sholahuddin juga menambahkan, selama ini GRP memang memiliki kontribusi besar dalam menyejahterakan warga sekitar, termasuk kaum Nahdliyin. Tidak hanya sebatas hubungan antara perusahaan dan karyawan, tetapi juga dalam sosial kemasyarakatan.
Sebagai contoh peran sosial kemasyarakatan, lanjutnya, adalah kepedulian GRP terhadap anak yatim dan kaum dhuafa. Selain itu, perusahaan juga senantiasa menjaga hubungan baik dengan NU. Termasuk di antaranya, beberapa kali mengundang Ketua Umum PBNU untuk mengisi acara di perusahaan. Selain itu, GRP juga rutin memberi bantuan sembako kepada karyawan dan warga sekitar, hewan kurban saat Idul Adha hingga juga menggelar buka puasa bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat. “Setidaknya, GRP sudah tiga kali mengundang Kyai Said Aqiel Siradj. Termasuk saat Hari Santri yang ditetapkan Presiden Jokowi. Karena itu Kyai Said Aqiel Siradj selaku Ketua Umum PBNU menaruh perhatian besar kepada GRP dan menitipkan kepada kami untuk turut menjaga GRP,” tegas Sholahuddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma