Petani milenial Jawa Barat akan menerapkan Internet of Things (IoT) Smart Farming sebagai bentuk regenerasi petani untuk bertransisi dari cara konvensional ke digital.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat menjelaskan, perangkat IoT ini terdiri dari panel sensor yang tertanam di dalam tanah kemudian tersambung dengan gadget smartphone, tablet atau PC. Baca Juga: Awal Tahun Daya Beli Petani Menguat Tipis 0,01%, BPS: Flat...
"Kemudian dengan terkoneksi data atau wifi untuk mengawasi dan mengendalikan hingga mendeteksi kelembaban tanah, Ph air dan suhu ruangan screen house. IoT ini diproyeksikan dapat digunakan dengan kapasitas maksimal luas lahan 240 meter," kata Dadan kepada wartawan di Bandung, Kamis (4/2/2021).
Model IoT ini sudah diterapkan di Balai Pengembangan Distan Jabar dengan komoditas kentang. Ternyata, menunjukan kinerja yang baik dengan melipatgandakan hasil panen. Perangkat IoT ini pun mempunyai peran realtime untuk mengawasi proses penanaman meski si petani tidak di lokasi garapan.
"Hasilnya dari 15 ribu knol bibit kentang, naik menjadi 30 ribu knol. Sedangkan yang menjadi bibit kentang langsung, menghasilkan 25 ribu knol," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: