Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Bilang Ngopi-ngopi Biasa, Mallarangeng: Ngopi-ngopi Sama Teman Akrab, Ini Baru Kenal

Moeldoko Bilang Ngopi-ngopi Biasa, Mallarangeng: Ngopi-ngopi Sama Teman Akrab, Ini Baru Kenal Kredit Foto: Antara/Ant
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat , Andi Mallarangeng menanggapi soal pernyataan kedua Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko atas tudingan kepada dirinya yang melakukan upaya kudeta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Andi menegaskan bahwa saat ini Moeldoko tengah menduduki jabatan politik dan melakukan gerakan-gerakan politik di Demokrat. Baca juga: Andi Mallarangeng: Katanya Moeldoko Direstui Pak Lurah dan Menteri-menteri

“Kedudukan KSP itu kan kedudukan politik, posisi politik, dan melakukan gerakan-gerakan politik. Ini bagaimana membedakan antara Pak Moeldoko sebagai pribadi atau jabatannya? Karena ini jabatan politik dan dia melakukan gerakan-gerakan politik,” ujar Andi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-6 ini juga menanggapi soal Moeldoko yang berdalih bahwa pertemuannya dengan kader Partai Demokrat hanya sekadar untuk ‘ngopi-ngopi’ atau minum kopi bersama.

Menurutnya, ‘ngopi-ngopi’ itu biasanya dilakukan bersama teman akrab, bukan dengan orang jauh bahkan tidak pernah dikenal sebelumnya, lalu bicara Kongres Luar Biasa (KLB). Baca juga: Diundang Penyaluran Bencana, DPC Demokrat Kaget Ketemu Moeldoko

“Walaupun dia bilang sih ngopi-ngopi, apa? Orang kalau ngopi-ngopi itu sama teman akrab, teman dekat kita kenal baru asik ngopi-ngopinya. Ini ngpi-ngopi dengan orang jauh dan tidak dia kenal dan dia sendiri baru kenal dan tiba-tiba bicara KLB,” sindir Andi sambil tertawa.

Andi menegaskan bahwa yang menjadi persoalan ini adalah adanya lingkaran kekuasaan yang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah secara paksa. Dia pun teringat pada pola kekuasaan lama era Orde Baru (Orba).

“Sejarah Orde Baru itu sejarah intervensi pengambilalihan kepemimpinan partai orang lain. Ini dipecah,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: