Kuncinya, kata dia, testing yang benar dan cepat. Untuk itu, Pandu memberi beberapa masukan. Pertama, melibatkan masyarakat dari berbagai pihak. "Masyarakat itu garda terdepan penanganan pandemi. Ngajak masyarakat bukan berarti ngajak kementerian-kementerian, tapi di akar rumput," terang jebolan University of California Los Angeles, Amerika Serikat, itu.
Kedua, peran Kemenkes harus lebih menonjol. Jangan gampang putus asa. Apalagi labil dalam memutuskan kebijakan. Menurutnya, dalam setahun ini, taring Kemenkes tumpul. "Apa karena menterinya (yang dulu) nggak kompeten," jelas pemegang gelar doktor UI itu.
Yang paling penting, lanjutnya, menekan kasus Corona bukan sekadar memperbanyak atau meningkatkan kapasitas rumah sakit. "Mau rumah sakit ditingkatkan kayak apa pun, kita akan kewalahan kalau kasusnya meningkat," tuturnya.
Baca Juga: Buntut Gaduh Kudeta Demokrat, AHY Dipolisikan! Reaksi Polisi...
Hingga saat ini, kurva kasus Corona di Indonesia belum terlihat melandai. Kemarin, masih terjadi penambahan kasus baru sebanyak 11.434 orang. Sehingga, total keseluruhannya menjadi 1.123.105. Sementara, pasien sembuh sebanyak 917.306, dan meninggal 31.001 kasus.
Pengakuan Luhut tadi diaminkan netizen. "Luhut itu tidak mampu atasi Corona," tulis @harihoree1.
Beberapa warganet lain meminta Luhut legowo meminta maaf. "Pernahkah beliau meminta maaf selama jadi menteri?" cuit @crndeso. "Padahal gampang banget minta maaf," sahut @ndreprass.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: