Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Hati-Hati! Warren Buffet Sebut Investasi Ini Fatamorgana dan Alat Judi!

Awas Hati-Hati! Warren Buffet Sebut Investasi Ini Fatamorgana dan Alat Judi! Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor ternama dunia, Warren Buffett, dengan gamblang mengatakan bahwa ia tidak menyukai Bitcoin. Faktanya, dia tidak menyukai cryptocurrency atau mata uang kripto bahkan menyebut Bitcoin sebagai "racun tikus", "fatamorgana", dan "alat judi".

Buffett bukan satu-satunya orang yang tak menyukai cryptocurrency, sahabatnya Charlie Munger juga memberi label Bitcoin sebagai "demensia" bahkan membandingkannya dengan "perdagangan kotoran".

Dilansir dari The Motley Fool di Jakarta, Rabu (10/2/21) meski Anda menyukai mata uang kripto, tetapi investor sekelas Warren Buffett tidak, maka jangan marah karena hal itu. Dari sudut pandangnya, dia memiliki beberapa poin yang solid.

Baca Juga: Warren Buffett Ingatkan Pentingnya Investasi Pada Diri Sendiri, Terutama dalam Hal...

Hal ini karena Warren Buffett jarang berinvestasi dalam aset yang tidak produktif. Ia menganggap spekulasi Bitcoin bukan investasi. Buffett juga sangat peduli dengan reputasinya, ia hanya berinvestasi pada apa yang dia ketahui. Bagi kebanyakan investor, mengikuti aturan di atas akan membawa kesuksesan.

Selain itu, Buffett juga memiliki beberapa poin yang kredibel. Bitcoin masih sangat spekulatif, meski juga sangat menjanjikan. Itu tidak menghasilkan apa pun yang bernilai nyata, selain dari lebih banyak Bitcoin.

Lalu, Bitcoin juga penuh dengan aktivitas kriminal dan jahat, meskipun semakin sering digunakan untuk transaksi yang sah. Dan terlepas dari popularitasnya, hanya sedikit orang yang dapat menjelaskan cara kerjanya. Meski mempertimbangkan semua itu, dia masih salah meragukan cryptocurrency.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: