Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahulu Diragukan, Kini Ada 15 Negara yang Pakai Vaksin Sputnik V karena...

Dahulu Diragukan, Kini Ada 15 Negara yang Pakai Vaksin Sputnik V karena... Kredit Foto: Reuters

Badan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yaitu lembaga yang terafiliasi dengan negara, yang membantu pembiayaan Sputnik V, mengungkapkan bahwa lebih dari dua juta orang telah divaksin di penjuru dunia.

Bulan lalu, RDIF mengajukan pendaftaran Sputnik V di Uni Eropa. Jerman sudah menunjukkan minat, begitu vaksin tersebut sudah mendapat persetujuan UE.

Jurnal The Lancet yang memastikan tingkat kemanjuran Sputnik V turut mendongkrak posisi Rusia di dunia yang kini sangat berharap vaksin Covid tersedia secara luas.

Apakah keragu-raguan akan Sputnik V akan memudar?

Belum sekarang, tapi mungkin sebentar lagi. Data terkini dari jajak pendapat independen di Rusia menunjukkan bahwa 58% responden yang ditanya mengaku masih menolak divaksin Sputnik V, baru 38% yang mendukung.

Dari para responden yang mengaku sangat khawatir tertular virus corona, hanya setengah dari mereka yang siap menerima vaksin buatan Rusia itu.

Sepertiga dari responden yang tidak percaya Sputnik V masih ingin melihat bukti bahwa vaksin itu efektif.

Namun kalangan yang skeptis mungkin bisa diyakinkan oleh berita dari jurnal medis Inggris, The Lancet, yang menggolongkan Sputnik V sebagai vaksin Covid yang memiliki tingkat kemanjuran yang sama dengan vaksin-vaksin buatan Barat - yaitu sekitar 92%.

Kalangan kritikus menilai para ilmuwan tidak seluruhnya transparan. Namun, publikasi dari jurnal The Lancet itu telah menjadi dukungan besar bagi Sputnik V, baik di dalam negeri dan secara global.

Pengalaman mendapatkan vaksin Sputnik V

Di Rusia, vaksinasi pada awalnya dibatasi hanya untuk beberapa kalangan, yaitu tenaga medis, guru, polisi, dan petugas penting lainnya yang rutin langsung berhadapan dengan warga.

Faktanya, permintaan vaksin dari kalangan-kalangan tersebut masih begitu rendah, sehingga memungkinkan siapapun bisa langsung mendaftar untuk divaksin, apapun profesi mereka.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: