Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Curiga Gibran Bakal Gantikan Anies, Djarot PDIP Habis-habisan Ngatain Anak Buah AHY, Telak...

Curiga Gibran Bakal Gantikan Anies, Djarot PDIP Habis-habisan Ngatain Anak Buah AHY, Telak... Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, langsung merespons tegas kecurigaan anak buah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Irwan Fecho. Hal tersebut dikatakan terkait sikap sejumlah parpol pendukung pemerintah yang tiba-tiba balik kanan menolak revisi UU Pemilu.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini curiga hal tersebut berkaitan dengan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mempersiapkan Gibran Rakabuming Raka untuk maju ke Pilkada 2024.

Karena itu, Djarot pun mengaku dirinya heran dengan pemikiran tersebut yang dinilainya cukup dangkal.

"Kok pola pikirnya sangat pragmatis dan dangkal ya," katanya seperti dilansir dari RMOL di Jakarta, Jumat (12/2/2021).

Baca Juga: Gibran Mau jadi Gubernur Jakarta? Wali Kota Solo: 'Ben Dilantik Sik'

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa penundaan revisi UU Pemilu tidak lain mengedepankan kepentingan nasional dalam hal ini pandemi Covid-19 dan dampaknya.

"Bukankah kepentingan nasional yang harus lebih didahulukan kesehatan," ujarnya.

"Pemulihan ekonomi rakyat dan konsistensi dalam menjalankan UU Pilkada yang sudah disepakati di tahun 2024," sambungnya.

Ia menegaskan bahwa sikap sejumlah parpol yang menginginkan pilkada tetap digelar 2024 tentu ada mekanisme dan pertimbangannya masing- masing.

"Tentang Pilkada di tahun 2024 tentunya partai ada mekanismenya tersendiri," tuturnya.

Baca Juga: Masuk Radar Survei Capres 2024, Moeldoko Jadi 'Alarm' Buat AHY

"Dan kita terus melalukan konsolidasi partai dan menyiapkan kader-kader pemimpin yang baik dan tetap teguh menjalankan ideologi Pancasila," pungkasnya.

Sebelumnya, Irwan Fecho menghubungkan manuver parpol pendukung pemerintah di parlemen yang terjadi usai pertemuan Jokowi dengan eks timsesnya di Pilpres 2019 lalu.

"Mengapa sejak Presiden Jokowi beri statement menolak kemudian dibarengi partai koalisi pemerintah semuanya balik badan?" heran dia.

Baca Juga: Gibran Mau jadi Gubernur Jakarta? Wali Kota Solo: 'Ben Dilantik Sik'

Atas alasan itu, legislator asal Kalimantan Timur ini curiga ada maksud tertentu termasuk salah satunya di DKI Jakarta yang kini dijabat Gubernur Anies Baswedan. Ia lantas mengaitkan kemungkinan Gibran Rakabuming Raka yang sengaja dipersiapkan untuk menjadi pengganti Anies melalui Pilkada 2024.

"Mungkinkah keputusan ini dilatari oleh kemungkinan Presiden Jokowi mempersiapkan keberangkatan Gibran dari Solo ke Jakarta?" tanya dia.

Apalagi, ia menilai ada jarak terlalu pendek ketika putra sulung Jokowi itu melangkah ke DKI Jakarta usai terpilih menjadi Wali Kota Solo.

"Karena dirasa terlalu cepat jika Gibran berangkat ke Jakarta tahun 2022," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: