Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Soal Data Mentah Kasus Awal Covid-19 China Malah Bungkam, WHO: Entah Alasan Politik Atau...

Ditanya Soal Data Mentah Kasus Awal Covid-19 China Malah Bungkam, WHO: Entah Alasan Politik Atau... Kredit Foto: AFP/Getty Image
Warta Ekonomi, Beijing -

China menolak memberikan data mentah terkait kasus awal Covid-19 ke tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi.

Salah satu penyelidik tim mengatakan hal tersebut berpotensi mempersulit upaya untuk memahami bagaimana wabah itu dimulai.

Baca Juga: Telak! China Sebut Hubungan dengan WHO Rusak Gara-Gara Amerika Serikat

Tim tersebut diketahui meminta data mentah pasien terkait 174 kasus Covid-19 yang telah diidentifikasi oleh China dari fase awal wabah yang terjadi di di Kota Wuhan pada Desember 2019, serta kasus lainnya. Pakar penyakit menular Australia yang tergabung dalam tim, Dominic Dwyer, mengatakan China hanya memberikan ringkasan.

Data mentah seperti itu dikenal sebagai "tabel wabah" atau "line listings". Biasanya data tersebut anonim, tetapi berisi rincian seperti pertanyaan apa yang diajukan kepada pasien, tanggapan mereka dan bagaimana tanggapan itu dianalisis.

“Itu (permintaan data mentah) adalah praktik standar untuk penyelidikan wabah,” katanya kepada Reuters pada Sabtu (13/2/2021) melalui panggilan video dari Sydney, tempat dia saat ini menjalani karantina.

Dia mengatakan mendapatkan akses ke data mentah sangat penting karena hanya setengah dari 174 kasus itu, terkait dengan Pasar Huanan, pusat makanan laut grosir yang sekarang ditutup di Wuhan. Pasar itu adalah tempat virus itu terdeteksi pada awalnya.

“Itu sebabnya kami bersikeras meminta itu,” katanya.

"Mengapa (data) itu tidak diberikan, saya tidak bisa berkomentar. Entah karena alasan politik atau waktu atau karena sulit ... Namun, apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak tersedia, saya tidak tahu. Kami hanya bisa berspekulasi,” ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: