Uji Acak Evaluasi Terapi Covid-19 (The Randomised Evaluation of COVID-19 Therapy) atau yang disebut studi RECOVERY, merupakan uji klinis terbesar di dunia untuk mengevaluasi pengobatan Covid-19. Indonesia menjadi tempat di mana uji klinis ini dilaksanakan.
Peneliti dari Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI, FACP, FINASIM yang juga menjadi peneliti utama, bakal mengepalai studi RECOVERY di Indonesia. Studi RECOVERY di Inggris sebelumnya, sukses dalam membantu Indonesia untuk merencanakan sumber daya menjadi lebih efektif.
Baca Juga: AS dan China Kejar-kejaran Ambil Peran Soal Vaksin Covid-19 dan Pemulihan Dunia
Pelaksanaan studi RECOVERY di Indonesia merupakan salah satu hasil dari kemitraan yang sudah terjalin lama antara FKUI dan Oxford University. Ada pula dukungan juga diberikan dari berbagai mitra penelitian dan rumah sakit di Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes, dr. Slamet, MHP mengatakan, peran RECOVERY sangat penting selama masa pandemi. Sebab seluruh dunia sangat membutuhkan pengobatan terkait Covid-19.
“Uji klinis RECOVERY sangat penting untuk menemukan pengobatan Covid-19 yang efektif dan dapat digunakan di seluruh dunia,” terang dr. Slamet, dalam Konferensi Pers Penelitian RECOVERY, Jumat (19/2/2021).
dr. Slamet melanjutkan, peran utama RECOVERY adalah meneliti obat yang terjangkau dan mudah diakses. Tentunya hasil penelitian ini sangat efektif apabila diterapkan di sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah seperti Indonesia.
“Hasilnya dapat dimanfaatkan dengan cepat di Indonesia dan negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya. Kami sangat bangga bahwa para peneliti Indonesia berperan serta dan menjadi bagian dari sebuah uji klinis penting di dunia,” tuntasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq