Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejutan! Paus Fransiskus Agendakan Kunjungan ke Irak, Apa yang Sebenarnya Dituju?

Kejutan! Paus Fransiskus Agendakan Kunjungan ke Irak, Apa yang Sebenarnya Dituju? Kredit Foto: Antara/Vatican Media/Handout via REUTERS
Warta Ekonomi, Vatican City -

Vatikan pekan ini merilis rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Irak bulan depan. Warga Kristen Irak menganggap kunjungan Sri Paus sebagai pesan harapan.

Paus Fransiskus siap mengakhiri masa 15 bulan tanpa perjalanan internasional, dengan rencana kunjungan ke Irak yang dipastikan akan menjadi sebuah lawatan historis.

Baca Juga: Puji Tuhan! Paus Fransiskus Sudah Disuntik Vaksin: Ini Pilihan Etis

Vatikan pekan ini merilis jadwal perjalanan Paus Fransiskus ke Irak pada 5 hingga 8 Maret mendatang. Ini merupakan kunjungan ke luar negeri pertamanya dalam 16 bulan, aktivitas yang terhenti karena pandemi virus corona.

Paus yang berusia 84 tahun dan telah divaksinasi Covid-19 ini tampaknya berniat untuk melanjutkan rencana perjalanannya, meskipun pandemi masih berlangsung dan kekhawatiran mengenai masalah keamanan terus membayangi.

Alasan utama Paus Fransiskus untuk melakukan lawatan pertama seorang paus ke Irak adalah untuk menyemangati warga Kristen di negara itu. Umat Kristen Irak selama puluhan tahun menghadapi diskriminasi dari warga Muslim, sebelum mereka juga menghadapi persekusi dari kelompok ISIS sejak tahun 2014.

Warga Kristen Irak menganggap lawatan bersejarah Paus itu sebagai pesan harapan, rekonsiliasi, hidup rukun berdampingan dengan umat agama lain, dan sebagai cara untuk membangun kembali Irak.

“Kunjungan ini memberi kami harapan untuk tetap berpegang pada tanah dan negara kami, terlepas dari penderitaan yang kami alami, pembunuhan, penculikan, pembantaian terhadap warga Kristen dan gereja-gereja, pencurian properti milik warga Kristen yang masih terus berlangsung hingga hari ini. Tetapi, kunjungan ini akan mendorong banyak di antara warga Kristen kami di luar negeri untuk optimistis dan memiliki harapan bahwa mereka akan dapat kembali," kata Aklas Bahnam, seorang warga Kristen Irak.

“Kunjungan Paus merupakan undangan bagi semua partai politik untuk keluar dari jubah fanatisme, Chauvinisme dan permusuhan, serta upaya untuk mencari kesamaan elemen-elemen bagi rekonsiliasi, hidup berdampingan secara rukun dan mencapai pembangunan di Irak," tambah suami Bahnam, Dr. Hakmet Dawood, seorang pensiunan pegawai pemerintah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: