Gerindra Kenapa Sih? Diramal Poyuono, Prabowo Bukan Apa-Apa, Kalau Jokowi Benar-Benar Raja
Lanjutnya, ia mengatakan yang menjadi penentu adalah, garis hidup yang sudah digariskan oleh pemilik alam semesta.
“Dan memang faktor Tuhan dan faktor garis tangan, kayak Jokowi,” sambungnya.
Tamhanya, dalam meramal seorang calon pemimpin, bisa diketahui dengan menggunakan cara meramal budaya Tionghoa. Yakni, dengan membaca berat tulang diantaranya melihat seseorang berdasarkan tanggal dan jam kelahirannya.
Ia kemudian mengaku sudah membaca berat tulang tiga tokoh nasional, seperti Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
“Saya melihat Jokowi ini dari berat tulang, dari metafisik China, Jokowi seorang raja, SBY raja, Prabowo bukan. Dari wetonnya kita bisa lihat,” ungkapnya.
Ia juga meyakini bahwa sosok presiden di 2024 mendatang adalah orang yang tidak lahir di Jakarta, tapi di tanah Jawa.
Yang dimaksud Arief Poyuono adalah Jawa Tengah, Yogyakarta atau Jawa Timur.
“Kalau yang lainnya enggak usah,” tegasnya.
Sementara, berdasarkan hitungan, sosok calon pemimpin penerus tongkat estafet dari tangan Jokowi, adalah orang asli Jawa.
Yakni, orang yang lahir di tanah Jawa tapi plasenta atau ari-ari (istilah Jawa) dikubur di suatu tempat di wilayah Jawa Tengah atau Jawa Timur.
“Jadi ari-arinya harus ditanam di pulau Jawa. Yaitu Jawa Tengah, Jawa timur. Di lereng Gunung Merbabu dan Gunung Lawu dan Gunung Slamet,” tuturnya.
Arief pun mengutarakan keyakinannya bahwa hitung-hitungan itu kecil kemungkinan meleset.
“Makanya boleh dicek, itu faktor satu dua yang menentukan. Yaitu faktor Tuhan dan garis tangan,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil