Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Air Sampai Masuk Kantor Gubernur, Banjir Ganjar Ternyata Lebih Parah dari Banjir Anies

Air Sampai Masuk Kantor Gubernur, Banjir Ganjar Ternyata Lebih Parah dari Banjir Anies Kredit Foto: Antara/Fm/Arisanto

Sampai kemarin sore, sejumlah titik mulai berangsur surut. Sebagian lagi masih tergenang. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, genangan banjir masih terpantau di Jalan Bubaan, Jalan Mataram, Jalan Kaligawe, Jalan Muktiharjo Lor, Kelurahan Muktiharjo Kidul, Jalan Dong biru, Kelurahan Genuksari, Kelurahan Gebangsari, Kelurahan Trimulyo, Kelurahan Sawah Besar, Kelurahan Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Jalan Gebanganom.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono mengatakan, wilayah banjir mayoritas berada di pusat kota dan wilayah timur. Selain akibat hujan deras, sebagian lagi karena kesadaran masyarakat dalam membuang sampah di tempatnya masih kurang. Warga masih membuang sampah sembarangan, terutama di sungai.

“Banyak sampah yang menghambat saluran dan pompa penyedot, kita sudah berkoordinasi dengan DPUKota Semarang untuk menjalankan seluruh pompa di wilayah yang banjir,” katanya.

Gara-gara banjir ini, Ganjar Pranowo jadi sibuk. Dari Selasa malam sampai kemarin, politikus PDIP ini wara-wiri memantau banjir. Malam pertama saat banjir tiba, Ganjar melakukan sidak. Sekitar pukul 20.00 WIB, Ganjar mengecek penyebab terjadinya banjir. Terungkap, banjir yang membuat tempat kerjanya kerendam air, karena proyek pembangunan Gedung DPRD Jateng.

Eks Anggota DPR ini juga mengecek Jalan Menteri Supeno dekat Masjid At-Taqwa yang diduga jadi sumber banjir di kantornya. Saat melihat gorong-gorong, Ganjar langsung meminta stafnya menugaskan Dinas PU untuk melakukan pengerukan.

Ganjar mengaku sempat kaget saat mendapat laporan kantornya terendam banjir. Soalnya, ini baru pertama kali terjadi. Bahkan saat Semarang dilanda hujan deras selama 2 hari pada 6-7 Februari. “Aneh menurut saya karena di bagian parkir itu airnya enggak bisa keluar, itu impossible pasti ada yang tersumbat,” ujarnya.

Kemarin pagi, Ganjar kembali mengecek sejumlah titik banjir dan rumah-rumah pompa sambil bersepeda. Ia meminta agar rumah-rumah pompa di Kota Semarang terus dioperasikan hingga akhir Februari 2021 agar banjir segera surut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: