Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Badan POM Diminta Dorong Pengembangan Vaksin Nusantara

Badan POM Diminta Dorong Pengembangan Vaksin Nusantara Kredit Foto: Istimewa

Catatan bagi Pemerintah

Epidemologi, FKM Universitas Indonesia, Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, memberi beberapa catatan terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Di antaranya ialah epidemic preparedness, penanggulangan Covid-19 lawan pemulihan ekonomi, new normal belum pada waktunya, dan protokol kesehatan yang tidak dipatuhi semua sektor.

"Itu merupakan catatan penanggulangan Covid-19 di Indonesia ini bisa jadi renungan tahun 2020. Vaksin bisa diberikan, tapi pengadaannya harus cepat. Saya usulkan adakan akselerasi logisitik dulu baru akselerasi vaksinasinya di masyarakat boleh simultan pada kelompok apapun, tapi akselerasi logistiknya harus terjamin kemudian dipercepat pengembangan vaksin Merah Putih untuk diberikan kepada yang lebih muda. Vaksin Nusantara kalau disebut vaksin maka bisa diberikan individual kepada orang yang tidak boleh memakai vaksin yang ada sekarang ini," jelasnya.

Baca Juga: BUMN: Vaksinasi Gotong Royong Percepat Vaksinasi Nasional

Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia, Eko Galgendu, menyatakan bahwa pandemi Covid-19 bisa saja merupakan senjata dari negara kuat untuk menguasai negara lain. Menurutnya, pemerintah pusat termasuk BIN harus mencermati perkembangan geopolitik global agar dapat menangani pandemi secara baik.

"Kami berpikir dan mengkaji bagaimana kalau kemudian Covid-19 dipakai sebagai suatu senjata oleh negara kuat dan memainkan sebagai senjata penghancur massal untuk memenangkan dunia. Maka, mereka juga akan melakukan segala cara dan propagandanya dengan media dengan memunculkan devide et impera yang kini benar-benar terjadi," jelasnya.

Ia pun mendorong agar pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat bisa bersatu dalam satu komando kepala negara. Karena, permasalahan kini adalah masalah global dengan negara-negara kuat di dunia.

"Pandemi ini sangat tidak sederhana, jadi mengkaji Covid-19 sangat sulit karena banyak pokok-pokok permasalahan. Saya ingat perkataan Pak Dahlan Iskan ketika dokter melarang dipakainya vaksin buatan anak bangsa. Saya akan mempertanyakan program membumi Presiden Jokowi karena konsep membumi itu ialah berimprovisasi dengan segala perkembangan," tutup Eko.

Narasumber yang hadir pada diskusi ini ialah Dahlan Iskan (Pendiri disway.id), Melkiades Laka Lena (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI), Wawan Purwanto (Deputi 7 Badan Intelijen Negara), Eko Galgendu (Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia), dan Dr. Tri Yunis Miko Wahyono (Epidemologi, FKM Universitas Indonesia).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: