Pakai TikTok, Ratusan Pro-militer Myanmar Ancam Bunuh Pengunjuk Rasa Pro-demokrasi
Sebelumnya Facebook telah menutup semua halaman yang bertautan dengan angkatan bersenjata Myanmar. Halaman akun militer Myanmar sendiri sudah ditutup.
"Pedoman Komunitas kami sudah jelas kami tidak mengizinkan konten yang memicu kekerasan atau informasi palsu yang membahayakan, berkaitan dengan Myanmar kami telah dan akan terus menghapus semua konten yang mendorong kekerasan dan penyebaran informasi palsu dan memantau dengan agresif untuk menghapus konten-konten yang melanggar pedoman kami," kata TikTok dalam pernyataannya.
Dalam kebijakan penggunaannya TikTok melarang pengguna menampilkan senjata di konten mereka kecuali di 'lingkungan yang aman'.
Reuters melihat puluhan video pria berseragam dan terkadang dengan senjata, mengancam pengunjuk rasa yang menuntut militer mengembalikan kekuasaan pada pemerintah sipil Aung San Suu Kyi yang kini berada dalam tahanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: