Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga! Setelah Menembak Mati Kini Junta Myanmar Bongkar Makam Demonstran Cantik Anti Kudeta

Astaga! Setelah Menembak Mati Kini Junta Myanmar Bongkar Makam Demonstran Cantik Anti Kudeta Kredit Foto: (Foto/Reuters)

“Mereka yang tampaknya adalah dokter yang mengenakan penutup pelindung melakukan sesuatu pada tubuh, saya pikir mereka menyentuh kepala. Mereka mengambil sebagian kecil dari tubuh dan menunjukkannya satu sama lain, ” katanya.

Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi laporan tentang apa yang terjadi.

Dua orang lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka diperingatkan oleh penduduk setempat untuk tidak memasuki pemakaman pada hari Jumat karena polisi dan militer berada di dalam menggali tubuh Kyal Sin.

Reuters tidak dapat menghubungi keluarga Kyal Sin. Foto-foto tubuhnya pada hari Rabu menunjukkan luka di kepala yang berdarah.

Baca Juga: Pedas! Begini Sanksi yang Disiapkan Uni Eropa buat Hukum Junta Myanmar

Surat kabar Global New Light Of Myanmar yang dikelola pemerintah junta mengatakan kemarin bahwa para ahli telah menganalisis foto tersebut dan menyimpulkan bahwa cedera itu tidak sesuai dengan yang disebabkan oleh senjata antihuru-hara.

"Jika luka akibat senjata antihuru-hara atau peluru tajam, tidak mungkin kepala mendiang dalam kondisi baik," katanya.

"Badan hukum masing-masing sedang menyelidiki penyebab kematiannya dan lebih banyak informasi akan diumumkan pada waktu yang tepat."

Kyal Sin termasuk di antara sedikitnya 38 orang yang tewas pada Rabu, hari paling berdarah sejauh ini dalam upaya pasukan keamanan untuk menghentikan protes terhadap kudeta 1 Februari yang telah memicu demonstrasi harian selama lebih dari sebulan.

Militer mengatakan pihaknya telah menahan diri dalam penggunaan kekuatan, tetapi tidak akan membiarkan protes mengancam stabilitas.

Militer menambahkan pihaknya menggulingkan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi setelah komisi pemilu menolak tuduhan kecurangan dalam pemilu November 2020, di mana partainya Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menang telak.

Para pengunjuk rasa menolak janji tentara untuk menggelar pemilu baru dan menuntut pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: