Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: US Post Service, BUMN Pengirim Pos Tertua yang Dulang Cuan USD71 M

Kisah Perusahaan Raksasa: US Post Service, BUMN Pengirim Pos Tertua yang Dulang Cuan USD71 M Kredit Foto: CQ Roll Call/Caroline Brehman
Warta Ekonomi, Jakarta -

The United States Postal Service (USPS) atau dikenal sebagai Post Office, US Mail, dan Postal Service adalah badan independen milik negara yang bertanggung jawab menyediakan layanan pos di Amerika Serikat (AS). Lembaga independen ini adalah satu dari sekian perusahaan raksasa asal AS yang memiliki kekayaan lebih dari 70 miliar dolar AS. 

Lewat daftar milik Fortune Global 500 tahun 2020, USPS sukses membukukan total pendapatan mencapai 71,15 miliar dolar. Sementara itu USPS nyatanya merugi hingga 8,81 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: PTT, Pertamina-nya Thailand Jadi Taipan Minyak Paling Tajir Se-ASEAN

Lebih lanjut, lembaga milik pemerintah AS itu tengah mengelola aset sejumlah 25,63 miliar dolar. Sayang, total ekuitas para pemegang sahamnya minus 71,53 miliar dolar. 

Jika ditengok dalam rasio antara laba terhadap pendapatan total, USPS hanya membukukan -12,4 persen. Sedangkan, rasio laba terhadap aset minus 34,4 persen.

Berikut ulasan ringkas perusahaan raksasa USPS yang akan disajikan Warta Ekonomi, Senin (8/3/2021) dalam artikel sebagai berikut.

Departemen Kantor Pos (The Post Office Department) berakar di AS sejak abad ke-17, ketika ada kebutuhan untuk korespondensi antara pemukiman kolonial dan pertukaran informasi trans-Atlantik dengan Inggris. Layanan surat paling awal paling tidak teratur, tanpa sistem seragam yang diberlakukan sampai 1691, ketika Thomas Neale mendirikan layanan pos Amerika Utara di bawah hibah Kerajaan Inggris.

Pada tahun 1737, Wakil Kepala Kantor Jenderal Alexander Spotswood, yang pernah menjabat sebagai letnan gubernur Virginia, menunjuk Benjamin Franklin, yang saat itu berusia 31 tahun, sebagai kepala kantor pos Philadelphia. Franklin menjadi kepala pos bersama koloni dan melakukan reformasi penting yang menghasilkan layanan surat yang lebih efisien, teratur, dan lebih cepat.

Ketidakpercayaan terhadap layanan pos kerajaan menyebabkan perubahan pada malam Revolusi Amerika. Pada 1774, Mahkota membubarkan Franklin karena aktivitasnya atas nama koloni pemberontak. 

Penjajah menanggapi dengan mendirikan Pos Konstitusional terpisah di bawah kepemimpinan William Goddard. Pada saat Kongres Kontinental pertama pada tahun 1775, layanan Goddard menyediakan layanan antar-kolonial melalui 30 kantor pos yang beroperasi antara New Hampshire dan Virginia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: