Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBM Ron Rendah Sudah Tak Sesuai dengan Standar Global

BBM Ron Rendah Sudah Tak Sesuai dengan Standar Global Puluhan kendaraan antre mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (2/11/2020). Sejumah SPBU di Batam, Kepri, mengalami kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan Pertalite dikarenakan terlambatnya pasokan dari Pertamina. | Kredit Foto: Antara/Teguh Prihatna

Meski begitu, kata dia, migrasi konsumen Premium dan Pertalite ke Pertamax dari sisi harga bisa saja memberatkan konsumen. Tetapi, peralihan itu harus tetap dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat banyak. Karena itu, perlu disiapkan skema agar masyarakat bisa merasakan BBM berkualitas dengan lebih terjangkau. 

"Penetapan BBM jenis Premium di bawah harga keekonomian. Kalau terjadi hal semacam ini maka ada subsidi yang dialihkan oleh PT Pertamina. Itu selama bertahun-tahun menjadi beban bagi PT Pertamina," tuturnya.

Belum lagi, kata Fahmy, meskipun sudah disubsidi oleh pemerintah dengan stok yang banyak, Premium ini seringkali mengalami kelangkaan. Sehingga, Fahmi merasa itu akan membebani Pertamina.

"Keluhan semacam itu kerapkali muncul dan fakta di lapangan memang menunjukan seringnya terjadi kelangkaan," jelasnya.

Pemerintah, kata dia, seharusnya sudah bisa menghadirkan BBM yang tingkat kualitasnya bagus bagi lingkungan. Karena, kata dia, BBM octane rendah merupakan BBM yang gas buang dari knalpot dengan emisi tinggi, tidak ramah lingkungan 

Sebenarnya, kata Fahmy, pada 2015 tim anti mafia migas merekomendasikan untuk menghapuskan BBM Premium. Kata dia, potensi pemburuan rente menjadi pertimbangan tim anti mafia migas untuk merekomendasikan penghapusan BBM Premium. 

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menambahkan, dengan menggunakan BBM ron tinggi, maka kinerja mesin kendaraan menjadi lebih sempurna. Melalui kinerja mesin yang sempurna, kompresi mesin menjadi lebih tinggi dan akselerasi menjadi lebih bagus. 

"Sehingga gas buang menjadi lebih sedikit dan lebih bagus lagi. Selain itu, dengan BBM Ron tinggi maka dengan kinerja mesin yang lebih sempurna dibandingkan dengan BBM ron rendah maka mesin menjadi lebih awet dan tahan lama," jelas Mamit. 

Begitu juga, kata Mamit, biaya perawatan kendaraan bisa lebih murah karena tidak perlu sering-sering pergi ke bengkel untuk service. Selain itu, karena pembakaran yang baik maka jarak tempuh kendsraan bisa lebih jauh lagi. 

"Dengan demikian, kita bisa berhemat karena jarak tempuh lebih jauh jika dibandingkan menggunakan BBM ron rendah. Selain itu, untuk jangka panjang mesin akan lebih awet dan tidak rewel," ungkap Mamit.

Jadi secara manfaat, lanjut Mamit, BBM ron tinggi manfaatnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan BBM ron rendah. Untuk itu, dengan program yang dilakukan Pertamian seperti Pertalite seharga Premium kemudian dilanjutkan dengan program diskon 800 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan BBM dengan ron lebih tinggi. 

"Agar harga BBM dengan ron tinggi seperti pertamax diturunkan agar masyarakat bisa beralih karena harga yang terjangkau. Sementara pertalite dihilangkan," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: