Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Papua Marah!! Elon Musk Gak Boleh Bikin Landasan SpaceX di Pulau Biak

Warga Papua Marah!! Elon Musk Gak Boleh Bikin Landasan SpaceX di Pulau Biak Kredit Foto: Antara/REUTERS/Hannibal Hanschke

"Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi… sekarang mereka membawanya kembali, dan pelecehan serta intimidasi ini masih berlangsung," kata Manfun Sroyer.

Biak adalah bagian dari provinsi Papua, di mana kampanye pemisahan diri telah berlangsung selama beberapa dekade melawan pemerintahan Indonesia. Pantai timur Biak menghadap samudra Pasifik, dan lokasinya satu derajat di bawah ekuator, ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi, dengan lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit. Kedekatannya dengan cagar alam juga menjadikannya kandidat utama untuk situs peluncuran.

Musk berencana meluncurkan 12.000 satelit pada tahun 2026 untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi yang murah melalui layanan internet Starlink. Roket uji SpaceX meledak di landasan pendaratan bulan ini setelah mendarat, kegagalan ketiga berturut-turut.

Selain itu, sumber daya alam Papua Barat yang melimpah meliputi tembaga dan nikel, dua logam terpenting untuk roket serta baterai jarak jauh yang digunakan dalam kendaraan listrik Tesla.

Presiden Joko Widodo juga memikat Tesla ke Indonesia, mempromosikan deposit nikelnya, untuk menjadikannya produsen EV terbesar kedua di Asia Tenggara. Jika berhasil, operasi Tesla dan SpaceX selanjutnya dapat mempercepat ekstraksi sumber daya di Papua dan Papua Barat.

Musk mengatakan kepada pejabat Indonesia pada bulan Juli bahwa Tesla akan menawarkan kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama jika Indonesia menambang nikel secara efisien dan dengan cara yang sensitif terhadap lingkungan.

Namun orang Papua dan pakar lingkungan khawatir situs peluncuran akan semakin merusak ekosistem pulau yang rapuh.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: