Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stres Akibat Pandemi? Kini, Ada Layanan Konsultasi Online Gratis Lho...

Stres Akibat Pandemi? Kini, Ada Layanan Konsultasi Online Gratis Lho... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Melihat kondisi yang demikian Guardian Indonesia berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada para pelanggannya. Sebagai retailer kebutuhan produk kecantikan dan kesehatan terkemuka di dunia, Guardian memandang bahwa kesehatan mental dan fisik masyarakat menjadi prioritas utama mereka melalui kampanye ‘Healthy Inside Out’ selama masa pandemi Covid-19.

Selain layanan konsultasi gratis, Guardian juga memiliki program bincang-bincang tentang masalah kesehatan melalui platform media sosial Instagram @guardian_id resmi milik mereka dan juga aplikasi Tanya Apoteker bagi pelanggan yang ingin menanyakan masalah obat-obatan dan menebus resep dokter melalui aplikasi WhatsApp.

“Jika merasa stres jangan diabaikan. Ada psikolog yang bisa dijangkau untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya

Adapun, Head of Marketing Guardian Indonesia, Lia Stephiningrum mengatakan, ide kampanye ‘Healthy Inside Out’ tercetus dari empati Guardian untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang semuanya hampir mengalami masalah yang sama selama masa pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan kampanye ‘Healthy Inside Out’ dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar lebih peduli tidak hanya pada kesehatan fisiknya tetapi juga kesehatan mentalnya. 

“Ketika mengalami stres jangan disepelekan, kalau dipendam lama-lama maka dampaknya akan berbahaya,” katanya

Sementara itu, Associate Psychologist dari Ibunda.id, Rininta Meyftanoria menjelaskan, seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental sangat membutuhkan support system yang berasal dari pihak keluarga atau teman yang bisa dipercaya. 

Menurutnya support system ini akan berdampak positif kepada penderita masalah kesehatan mental karena tidak akan memberikan tanggapan yang buruk atas apa yang tengah dia hadapi. “Jika sebaliknya (tidak memberikan dukungan) maka si penderita akan merasa down, tidak berharga, dan lain sebagainya,” katanya.

Selain itu, penderita masalah kesehatan mental juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Salah satunya bisa melalui kegiatan journally baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, ataupun gambar. 

“Tujuannya untuk mengontrol pikiran-pikiran yang berpengaruh negatif pada diri sendiri,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: