Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag: Sektor Nonmigas Dorong Surplus Perdagangan Februari

Mendag: Sektor Nonmigas Dorong Surplus Perdagangan Februari Suasana aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Februari 2021 mengalami surplus sebesar US$ 2,01 miliar, dimana nilai ekspor mencapai US$ 15,27 miliar dan impor US$ 13,26 miliar. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Neraca perdagangan pada Februari 2021 kembali mengalami surplus sebesar US$ 2 miliar. Adapun total ekspor Indonesia selama bulan lalu sebesar US$15,27 miliar dan total impor sebesar US$13,26 miliar.

“Hasil ini melanjutkan tren positif bulanan yang terjadi sejak Mei 2020,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Perdagangan Global Gonjang-Ganjing, Pangsa Pasar Inggris di AS dan China Lenyap!

Lutfi mengungkapkan surplus perdagangan Februari 2021 disumbang oleh surplus neraca nonmigas sebesar US$ 2,44 miliar dan defisit neraca migas sebesar US$ 0,44 miliar. Komoditas penyumbang surplus antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati , besi dan baja, karet dan produk dari karet, serta alas kaki.

Sementara itu, negara-negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat (AS), Filipina, India, Malaysia, dan Belanda menyumbang surplus nonmigas terbesar selama Februari 2021 yaitu mencapai US$ 2,6 miliar.

“Surplus neraca perdagangan Indonesia Februari 2021 lebih baik dibanding periode Februari 2019 yang mengalami surplus sebesar USD 0,32 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan Februari 2020. Selain itu, surplus pada Februari 2021 menunjukkan perbaikan neraca perdagangan dikarenakan terjadi kenaikan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor,” kata Lutfi.

Sehingga secara kumulatif neraca perdagangan Januari—Februari 2021 mengalami surplus US$ 3,96 miliar atau melebihi surplus perdagangan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai US$ 1,88 miliar.

“Surplus perdagangan pada sektor nonmigas sebesar US$ 5,08 miliar pada Januari—Februari mampu menutupi defisit perdagangan migas yang mencapai US$ 1,11 miliar,” jelasnya.

Sementara itu, kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2021 mencapai USD 15,27 miliar atau naik 8,56% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Hal ini karena ekspor nonmigas Februari 2021 meningkat sebesar 8,67%.

Bahkan, nilai ekspor nonmigas Februari 2021 tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama selama 12 tahun terakhir. Namun demikian, kinerja ekspor Februari 2021 terkoreksi 0,19 persen jika dibandingkan Januari 2021 (MoM). Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan ekspor sektor migas sebesar 2,63% (MoM) dan penurunan ekspor nonmigas sebesar 0,04% (MoM).

“Meskipun kinerja ekspor Februari 2021 terkontraksi, namun terdapat beberapa produk ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan karena masih ditunjang kenaikan harga komoditas internasional. Produk ekspor yang mengalami peningkatan harga internasional adalah komoditas perkebunan seperti minyak kelapa sawit, karet dan produk dari karet, serta komoditas pertambangan seperti timah dan tembaga,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: