JK Lebih Kecantol Anies, Eks Petinggi MUI Bongkar Nggak Pakai Rem, Harusnya Sandiaga...
Eks petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, membongkar bahwa seharusnya Sandiaga Uno yang maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, pada Pilkada 2017 lalu Jusuf Kalla menunjuk Anies Baswedan untuk maju.
Hal tersebut dikatakan Tengku Zul melalui ceramahnya sekaligus menjawab pertanyaan dari jamaah soal mengapa orang tak menyukai pemimpin yang saleh.
"Bukan gak suka, orang saleh jadi pemimpin. Tapi orang saleh itu haram hukumnya menjajakan diri pilih saya, pilih saya. Gak boleh. Allah gak mau bantu orang yang menjajakan dirinya jadi pemimpin," katanya dalam akun Youtube Hadist TV seperti dilihat di Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Baca Juga: Anies Baswedan Unggah Infografis Program Rumah DP Rp0, Netizen: Semoga Tidak Bocor...
Menurutnya, kasus yang sama pun terjadi pada Anies yang enggan maju di Pilgub tapi dipaksa oleh yang lain.
"Seperti Anies Baswedan, dia itu enggak mau jadi gubernur. Yang kita calonkan awalnya Sandiaga Uno. Tetapi di detik terakhir, dipanggil JK (Jusuf Kalla) dia," katanya.
Akhirnya, karena JK telah meminta persetujuan dari ulama-ulama yang berada di Jakarta, yang menurut para ulama Anies adalah orang yang cerdas, saleh, dan pintar mengaji maka ulama pun mengaminkan.
"Okelah, orangnya soleh, ngajinya bagus, otaknya cerdas, ok," jawabnya.
Baca Juga: Temui Sultan HB X Malam-Malam, Bahas Apa Nih Bang Sandiaga Uno?
Karena itu, ia mengisahkan Sandiaga Uno pun batal maju jadi gubernur dan dipilih untuk menjadi wakilnya Anies Baswedan.
Lanjutnya, Tengku Zul menegaskan jika pada Pilgub DKI 2017 lalu Anies bersama pihaknya tak menggunakan uang.
"Setuju, jadi. Kita berjuang enggak pakai duit. Lawan kita Ahok, haiyaaa, dan menang kita," kata Tengku Zul.
Semenjak saat itu, kehidupan Jakarta bagi umat muslim dinilai berubah oleh Tengku Zul.
"Lihat hasilnya Jakarta, dulu kita tak boleh ngaji di kantor kecamatan, Monas, sekarang boleh," tukasnya.
Baca Juga: Bantahan Politikus PDIP Terkait Kasus Rumah DP Rp0 yang Seret Anies Baswedan
Adapun, sebelumnya politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul, kembali melontarkan sindiran pedas kepada pihak yang ia sebut dengan istilah Gabener dalam akun Twitternya, @ruhutsitompul.
Ruhut mengatakan jika orang yang dia anggap sebagai gabener tersebut telah terpilih karena SARA, ujaran kebencian, fitnah, bahkan teror.
"Hahaha. Gabenar terpilih waktu itu tegas aku katakan karena SARA, ujaran kebencian, fitnah, teror," cuitnya seperti dilihat dalam akun Twitternya.
Menurut dia, alasan lain mengapa orang-orang memilih Gabener adalah pernah membuat janji-janji pada kampanye yang justru janjinya kini belum terlealisasi. Ia menilai jika kebohongan-kebohongan mulai terkuak dan masyarakat pemilihnya yang menjadi korban.
Baca Juga: Dengar Nih! Jika Dipanggil, Anies Nggak Takut Dikuliti KPK, Kelompok Sana Pasti Geger
"Ada satu lagi tidak pernah aku katakan, bohong. Karena hampir semua janji kampanyenya berbohong dan sekarang telanjang satu-persatu dan yang menjadi korban rakyat pemilihnya. MERDEKA!" lanjutnya.
Diduga cuitan Ruhut ditujukan langsung untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang pada Pilkada Jakarta 2017 lalu menang melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil