Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Walt Disney, Konglomerat Hiburan yang Terhibur karena Ketajirannya

Kisah Perusahaan Raksasa: Walt Disney, Konglomerat Hiburan yang Terhibur karena Ketajirannya Kredit Foto: Reuters

Setelah menjadi ketua di 2009, Iger mengarahkan fokus perusahaan kembali ke produk yang lebih berorientasi keluarga saat menjual Miramax Studios dan memperkecil ukuran Touchstone Pictures. Roy Disney, anggota terakhir keluarga Disney yang aktif di perusahaan, meninggal 16 Desember 2009.

Juga pada tahun 2009, perusahaan mengakuisisi Marvel Entertainment, yang memberi Disney hak atas lusinan waralaba pahlawan super seperti "Iron Man" dan "Deadpool". Pada akhir 2012, Disney mulai mengakuisisi Lucasfilm, yang termasuk hak atas waralaba "Star Wars".

Era Digital, Disney melanjutkan ekspansi digitalnya pada 2014 dengan mengakuisisi produser konten YouTube Maker Studios, yang menjadi Disney Digital Network pada 2017.

Disney berencana meluncurkan jaringan streaming digitalnya sendiri pada akhir 2019. Jaringan ini akan memungkinkan pelanggan untuk menonton film dan acara kapan pun mereka mau, mirip dengan Netflix dan Hulu.

Kepemimpinan Iger diambil alih oleh Bob Chapek sebagai CEO. Iger berperan sebagai Ketua Eksekutif, di mana ia akan mengawasi sisi kreatif perusahaan, sambil terus menjabat sebagai Ketua Dewan selama periode transisi hingga 2021.

Sementara itu Chapek akan melanjutkan tren gemilang yang telah dicatatkan Disney sebelumnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: