"Hasil survei persepsi sekadar memberi gambaran kondisi saat ini (ketika survei dilakukan). Karena yang diukur adalah persepsi maka hasil survei ini tidak bersifat konstan. Persepsi publik akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berkembang dari waktu ke waktu," ujarnya.
Di sisi lain, mantan Peneliti LSI Denny JA ini memandang, pelaksanaan Pilpres 2024 masih cukup lama dan pergulatan politik masih sangat dinamis. Alhasil, sejumlah variabel masih akan memengaruhi persepsi publik dalam memilih sejumlah tokoh. Sehingga masih sangat memungkinkan terjadi volatilitas dukungan. Dengan demikian, elektabilitas calon presiden yang unggul di survei hari ini masih bisa berubah, bisa naik turun, tidak bersifat konstan.
"Kelima, masyarakat perlu memahami tentang cara membaca hasil survei dan dapat membedakan mana survei yang sekadar digunakan untuk framing dengan tujuan tertentu mana yang tidak. Mempelajari dan menganalisa perbandingan sejumlah hasil survei setidaknya akan membantu nalar kita untuk memahami sejumlah data survei yang semakin menjamur," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti