Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Dari Pabrik Sepeda, Panasonic Jadi Konglomerat Elektronik Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Dari Pabrik Sepeda, Panasonic Jadi Konglomerat Elektronik Dunia Logo perusahaan Panasonic. | Kredit Foto: Reuters

Ini mungkin membuat Matsushita terdengar seperti manajer dari atas ke bawah, tapi sebenarnya dia cukup egaliter. “Misi produsen adalah menciptakan kelimpahan material dengan menyediakan barang sebanyak dan semurah air keran,” katanya terkenal di tengah Depresi Besar. Dia juga menderita berbagai masalah kesehatan dan mendelegasikan pekerjaan kepada manajer.

Selama beberapa dekade, Panasonic menghasilkan lebih banyak produk baru. Matsushita mengidentifikasi potensi motor listrik untuk dimasukkan ke dalam peralatan jenis baru. Panasonic memproduksi motor listrik pertamanya pada tahun 1934.

Ketika perusahaan mulai membangun bisnis di sekitar berbagai produknya, ia bergabung sebagai Matsushita Electric Industrial Co. pada tahun 1935. Perusahaan itu mempekerjakan sekitar 3.500 orang pada saat itu dan menghasilkan sekitar 600 produk yang berbeda.

Panasonic juga membuka fasilitas pelatihan karyawan pada tahun 1930-an. Pada tahun 1936, ia menambah hari libur bulanan dari dua menjadi empat. Dua hari untuk waktu senggang, sarannya, sementara yang lain bisa digunakan untuk "belajar mandiri".

Perang Dunia II akhirnya mengubah operasi, dan perusahaan memproduksi peralatan militer. Secara khusus, Panasonic memproduksi 56 kapal kayu dan tiga pesawat kayu, yang merupakan penyimpangan dari keahliannya.

Akibat perang tersebut, perusahaan kehilangan 32 pabrik dan fasilitas kantor di Jepang, serta banyak di luar negeri. Ketika pemerintah tidak dapat membayar pemasoknya, Panasonic berjuang keras, memproduksi roda gerobak dan rumah kayu prefabrikasi agar tetap bertahan.

Ledakan pascaperang akhirnya membantu Panasonic mendapatkan kembali pijakannya. Dari 1945 hingga 1959, Panasonic mulai memproduksi mesin cuci agitator, TV monokrom, lemari es, radio, rice cooker, tape recorder, dan AC rumah. Perusahaan juga mulai berkembang secara global pada 1950-an.

Konosuke Matsushita pensiun pada tahun 1961. Menantunya, Masaharu Matsushita, menggantikannya sebagai presiden perusahaan.

Pada 1960-an, perusahaan menerapkan lima hari kerja seminggu, serta struktur upah baru yang menentukan gaji berdasarkan posisi, bukan senioritas.

Panasonic mengatasi kesulitan ekonomi, seperti yang terkait dengan krisis minyak awal 1970-an.

Ketika perusahaan memperluas penawaran elektronik pribadinya sepanjang 1980-an. Nasib buruk menimpa Panasonic sebab, Konosuke Matsushita meninggal pada 27 April 1989, pada usia 94 tahun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: