Antarkan Anak & Mantu Jokowi ke Kursi Wali Kota, Fahri Disindir Apa Sudah Dapat Kue
Sementara itu, Gibran mengaku tidak ada pembicaraan serius dengan Fahri. Pertemuan tersebut dia anggap sebagai silaturahmi. “Cuma ngopi-ngopi aja. Nggak ada pembicaraan politik, nggak ada pembicaraan serius. Namanya orang silaturahmi ya kaya gitu. Santai aja,” kata Gibran.
Bagaimana tanggapan analis? Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menganggap Fahri ingin kebagian durian runtuh. Namun bukan soal jabatan, melainkan popularitas dari Gibran dan pendukung Jokowi yang mendukung Gibran.
Lebih dari itu, Pria yang akrab disapa Hensat ini memandang Fahri merupakan politisi yang sudah banyak makan asam garam di belantika politik Tanah Air. “Minta jatah sih nggak ya. Menurut saya, hanya saja ketemuan ini lebih untuk perkembangan Partai Gelora di Jawa tengah. Dan tentunya, ancang-ancang dukungan Gelora untuk Gibran di 2024,” ulasnya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Kagumi Mas Gibran, Menjabat Wali Kota di Usia Muda: Saya Titip...
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin juga menganggap kegiatan itu hanya silaturahmi politik semata. Menurutnya, hal itu wajar dan biasa. Terlebih, Fahri dan Partai Gelora juga merapat ke Jokowi.
Apakah kedatangan Fahri untuk minta potongan kuenya? Ujang tak mau suudzon. “Soal minta jatah atau tidak, saya tidak tahu. Mungkin saja Fahri punya misi untuk lobi Gibran agar satu sama lain saling menguntungkan,” katanya, menduga-duga.
Menariknya, silaturahmi ini bakal panjang. Terbukti dari sikap politik Partai Gelora yang mendukung putra dan menantu Jokowi. Selain itu, lanjut Ujang, sikap tersebut sebagai pembuktian bahwa pilihan politik Partai Gelora dan PKS berbeda. “Dan sikap tersebut didasari juga perbedaan dengan PKS yang memilih jadi oposisi,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti