Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Cuan Raksasa Emiten Rokok: HM Sampoerna vs Gudang Garam, Sama-Sama Anjlok

Perang Cuan Raksasa Emiten Rokok: HM Sampoerna vs Gudang Garam, Sama-Sama Anjlok Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keuntungan dua raksasa emiten rokok Tanah Air merosot tajam sepanjang tahun 2020, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Kendati sama-sama anjlok, manakah di antara HM Sampoerna dan Gudang Garam yang performa pendapatan serta keuntungannya lebih baik?

Berikut adalah rangkuman kinerja keuangan HM Sampoerna vs Gudang Garam berdasarkan laporan tahunan yang berakhir pada 31 Desember 2020. Baca Juga: Gilsss! Pasar Modal Dikuras Triliunan Rupiah, IHSG Berakhir Nahas!

Laba Bersih

Laba bersih HM Sampoerna dilaporkan menurun tajam hingga 37,46% sepanjang tahun 2020. Per Desember 2019, HM Sampoerna mengantongi cuan sebesar Rp13,72 triliun, sedangkan per Desember 2020 turun menjadi Rp8,58 triliun. 

Sementara itu, penurunan laba bersih Gudang Garam tercatat lebih kecil daripada HM Sampoerna. Secara tahunan, keuntungan Gudang Garam turun 29,69% dari Rp10,88 triliun pada 2019 menjadi Rp7,65 triliun pada 2020. Baca Juga: Walah-Walah! Keuntungan Gudang Garam Amblas Parah, 'Hangus' Triliunan Rupiah!

Pendapatan

Setali tiga uang dengan laba, pendapatan HM Sampoerna juga ikut terpangkas hingga 12,85% dari Rp106,05 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp92,42 triliun pada Desember 2020. Berbeda dari kompetitornya, pendapatan Gudang Garam mampu bertumbuh sebesar 3,58% dari Rp110,52 triliun per Desember 2019 menjadi Rp114,48 triliun per Desember 2020. Baca Juga: Keuntungan Lenyap Hingga Rp5 Triliun, Investor Angkat Koper dari HMSP

Aset

Sepanjang tahun 2020, aset HM Sampoerna mengalami penurunan tipis sebesar 2,41% dari Rp50,90 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp49,67 triliun pada Desember 2020. Pada saat yang bersamaan, aset Gudang Garam juga mengalami penurunan meski tak signifikan, yakni sebesar 0,58% dari 78,65 triliun pada 2019 menjadi Rp78,19 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: