Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog: Serapan Gabah dan Beras di Jember Tertinggi di Jawa Timur

Bulog: Serapan Gabah dan Beras di Jember Tertinggi di Jawa Timur Pekerja menimbang beras di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Meskipun pemerintah impor beras, Bulog Divre Jatim tetap melakukan penyerapan hasil panen petani di akhir bulan Maret dan pertengahan April dari 1.500 ton akan bertambah menjadi 2.000 ton per hari. | Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serapan gabah dan beras Perum Bulog Divre Jember mencapai 3.900 ton untuk beras atau tertinggi se-Jawa Timur hingga akhir Maret 2021.

"Memang benar serapan gabah dan beras petani di Bulog Jember tertinggi dibandingkan Bulog di daerah lain di Jawa Timur," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Jember, Budi Sutika, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Gaduh Soal Impor Beras, Dirut Bulog Malah Ingin Ekspor ke Arab Saudi

Budi menuturkan, petugas Bulog melakukan penyerapan hampir setiap hari karena memasuki masa panen raya di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember.

"Hari ini petugas melakukan serapan beras mencapai 238 ton sehingga total serapan beras mencapai 3.900 ton dan sekitar 200 ton untuk gabah yang merupakan serapan paling tinggi di Jatim," tutur Budi.

Ia mengatakan, target prognosa pengadaan beras yang ditetapkan Bulog pusat di Jember tahun 2021 sebanyak 38 ribu ton setara beras dan target tersebut meningkat dibandingkan prognosa tahun sebelumnya sebesar 35 ribu ton setara beras. Prognosa adalah prediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan memperhatikan berbagai aspek mulai dari keilmuan, kebiasaan, dan data yang ada.

"Kami terus melakukan pemantauan harga dan lahan pertanian yang panen karena memasuki panen raya di Jember. Sebagian besar sudah panen sehingga kami siap menerima gabah dan beras petani," tuturnya.

Budi mengatakan, untuk memaksimalkan serapan, ada tim yang terus memantau harga dan panen, kemudian Bulog melakukan sinergi dengan stakeholder terkait, yakni pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, KTNA, dan HKTI.

"Kami juga melakukan komunikasi dengan lebih dari 10 mitra penggilingan dan pengolahan gabah/beras yang tersebar di seluruh Jember agar mereka menjual kepada Bulog sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang sudah ditentukan," kata Budi.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 24 Tahun 2020, HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp4.200 per kilogram, GKP tingkat penggilingan Rp4.250 per kilogram. Kemudian gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp5.250 per kilogram, GKG di Gudang Bulog Rp5.300 per kilogram, dan beras di Gudang Bulog sebesar Rp8.300 per kilogram.

Bulog Subdivre Jember juga menyiapkan lima gudangnya untuk pembelian beras dan gabah hasil petani selama panen raya sehingga ia mengimbau para petani tidak perlu khawatir dengan harga jatuh akibat panen raya karena pihaknya akan membeli sesuai HPP tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: