Contextual advertising di sisi lain, tidak bergantung pada detail pribadi yang intim untuk menyajikan iklan. Ini membuatnya lebih aman bagi pengiklan yang ingin memastikan mereka menampilkan iklan di halaman yang sesuai. Menurut situs Digiday, ketika regulasi perlindungan data (GDPR) ditetapkan dan berlaku di Uni Eropa, banyak penayang iklan yang mengalihkan dana periklanan mereka dari periklanan behavioral ke contextual advertising, dan mereka benar-benar melihat peningkatan ROI.
3. Lebih aman bagi brand
Bukan hanya keamanan hukum yang perlu dikhawatirkan oleh brand Anda, tetapi juga keamanan reputasi brand Anda. Untuk para pengiklan yang menggunakan behaviour advertising, dalam beberapa kasus mereka sulit untuk mempertahankan reputasinya. Semakin banyak brand yang menemukan iklan mereka di lingkungan yang tidak aman, seperti konten dewasa atau ekstremis. Namun ini adalah risiko menempatkan iklan hanya berdasarkan perilaku pengguna Anda.
Dengan contextual advertising, halaman web yang akan menampilkan iklan Anda adalah inti dari kampanye pemasaran Anda. Anda menentukan topik, subtopik, kata kunci. Dan hal ini membuat iklan Anda kecil kemungkinannya untuk mengikuti pengguna ke lingkungan yang tidak mereka harapkan (atau inginkan) untuk melihat iklan, dan tempat yang Anda tidak ingin iklan tersebut untuk muncul.
4. Terkadang konteks lebih penting daripada faktor behavioral
Pengiklan tahu bahwa personalisasi adalah taktik pemasaran yang ampuh. Tapi itu hanya karena itu membuat iklan tersebut agar lebih relevan. Dan terkadang, iklan yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku masa lalu tidak sepenuhnya relevan dengan keinginan atau kebutuhan saat ini. Jika audiens Anda berada di situs memasak misalnya, mungkin mereka sedang tertarik untuk melihat konten memasak pada saat itu.
Retargeting berdasarkan perilaku masa lalu itu cara yang efektif, tetapi apakah selalu relevan seperti iklan yang berkaitan dengan apa yang sedang dilihat pengunjung saat ini? Anda dapat mengujinya dengan melakukan retargeting pada halaman web yang relevan dengan produk Anda, bukan semua halaman web di display network.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: