Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir Juni, 90 Persen Lansia Ditarget Telah Vaksinasi Dosis Pertama

Akhir Juni, 90 Persen Lansia Ditarget Telah Vaksinasi Dosis Pertama Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk terus mengoptimalkan program vaksinasi bagi lanjut usia (lansia). Langkah itu dilakukan guna meminimalisasi angka kesakitan dan kematian akibat COVID19 bagi kelompok usia 60 tahun ke atas tersebut, mengingat fatality ratepada golongan masyarakat tersebut relatif paling tinggi dibanding kelompok usia yang lain. Buah dari sinergi antara pemerintah pusat dan daerah itu, kini telah dilakukan sejumlah kemudahan dalam rangka mengakselerasi dan membantu para lansia dalam mendapatkan akses vaksinasi. “Kini lansia bisa mendatangi pos-pos pelayanan vaksinasi ataupun sentral vaksinasi tanpa perlu keterangan domisili lagi. Diharapkan, minimum 90 persen lansia sudah bisadiberikan vaksinasi dosis pertama hingga akhir Juni nanti,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid.,dalam Dialog Publik bertema Tugas Mulia Urus Lansia,yang digelar secara virtual, Selasa (6/4).

Menurut Siti, pihaknya sejauh ini telah membuka begitu banyak sentra vaksinasi, baik di Puskesmas maupun di beberapa pos layanan vaksinasi milik pemerintah. Akselerasi vaksinasi ditegaskan Siti memang sangat diperlukan mengingat tingkat partisipasinya yang masih di angka 8,2 persen secara nasional. Ada beberapa faktor yang diyakini menjadi penyebab masih minimnya partisipasi lansia dalam program vaksinasi tersebut. “Ada faktor ketakutan dan keraguan,yang selama ini jadi faktor utama bagi para lansia untuk mendatangi tempat-tempat vaksinasi,” ujar Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, dalam kesempatan yang sama.

Dijelaskan Hindra, vaksinasi COVID-19 saat ini telah mencakup 145 juta jiwa di seluruh dunia dan terbukti tidak berbahaya. Klaim tersebut didasarkannya pada berbagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang telah dilaporkan pada pihaknya. Hindra menyatakan bahwa KIPI merupakan reaksi alamiah yang wajar dan terjadi pada setiap imunisasi. “Artinya vaksin tersebut aman dan dapat diberikan bagi lansia. Makanya perbanyak membaca dan teruslah menyebarkan berita gembira terkait vaksinasi lansia. Testimoni dari pasangan lansia yang datang itu tolong juga diambil gambarnya dan diwawancara, kemudian diberikan penghargaan sehingga masyarakat percaya,” tutur Hindra.

Alasan serupa terkait pentingnya vaksinasi bagi lansia juga diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam/vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe. Menurutnya, Satu dari tiga pasien COVID19 yang dirawat di rumah sakit merupakan golongan lansia. Karenanya, upaya memperbanyak cakupan vaksinasi bagi golongan lansia menjadi sangat penting untuk dapat melindungi mereka dari bahaya COVID19 dengan sesegera mungkin. “Sampai saat ini, vaksin itu aman, efektif, halal, dan gratis. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak vaksinasi. Ayo kita proaktif sebagai anak dan sebagai anak muda, pengurus RT/RW, untuk membawa atau mendaftarkan lansia agar bisa segera divaksinasi,” tegas Dirga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: