Meski Sempat Jadi Kontroversi, Denmark Tetap Terima Jet Siluman F-35 karena...
Jet tempur siluman F-35 pertama pesanan Denmark telah diserahkan oleh produsennya, Lockheed Martin, yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Jet tempur canggih itu tetap dibeli meski kebisingannya jadi kontroversi di negara Eropa tersebut.
Pesawat tempur F-35 diserahkan dalam upacara di Fort Worth, Texas, pada hari Kamis yang menandakan hasil kerjasama pertama yang dimulai beberapa dekade lalu.
Baca Juga: Merinding, Jet Siluman F-35 Kena Pelurunya Sendiri, Kerusakannya Gak Main-main
Denmark menandatangani perjanjian kerjasama industri jet tempur F-35 pada tahun 1997.
"Hari ini adalah hari yang penting, penting dan tonggak yang sangat penting—untuk Denmark, pertahanan Denmark, dan tidak terkecuali kemitraan Denmark-AS yang kuat. F-35 berada di liga tersendiri dan akan menguntungkan Denmark selama bertahun-tahun yang akan datang," kata Menteri Pertahanan Trine Bramsen pada upacara tersebut.
"Jadi resmi. Angkatan Bersenjata Denmark telah memasuki liga baru dengan penyerahan yang pertama dari total 27 jet tempur F-35. Kepala Pertahanan menyebutnya 'perubahan signifikan untuk seluruh Angkatan Bersenjata'," imbuh militer Denmark di Twitter.
Dijuluki L-001, jet tersebut adalah salah satu dari 27 unit F-35 yang dijadwalkan untuk dikirim ke Denmark dan meningkatkan armada F-16 yang sudah menua. Namun, jet pertama itu tidak akan menuju ke Denmark pada saat ini, tetapi akan digunakan untuk melatih pilot dan personel pesawat tempur Denmark di Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona.
Kelompok pertama F-35 dijadwalkan tiba di Denmark pada tahun 2023, di mana mereka akan ditempatkan di Pangkalan Udara Skrydstrup.
Sementara itu, perdebatan tentang kebisingan atau polusi suara dari pengadaan F-35 oleh Denmark terus meningkat di publik di tengah pengukuran dan data pribadi dari Belanda.
Menurut laporan Danish Radio, di Belanda, pengukuran kebisingan sistematis dari tahun 2020 mengungkapkan bahwa F-35 sebenarnya membuat lebih banyak kebisingan daripada yang telah dihitung dan dijelaskan sebelumnya.
Ketakutan warga Denmark terhadap kebisingan jet tempur itu dipicu oleh pria lokal Morten Andersen yang telah lebih dari setengah tahun mengukur tingkat kebisingan dari F-16 di kebunnya. Data penghitungannya jauh melebihi perhitungan pihak berwenang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto