Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor China Rela Rogoh Kocek Demi Buka Pusat Penambangan Bitcoin di Negara Ini

Investor China Rela Rogoh Kocek Demi Buka Pusat Penambangan Bitcoin di Negara Ini 3 buah bitcoin. | Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah tutup 4 bulan, fasilitas penambangan Bitcoin terbesar di Iran akan kembali beroperasi. Siapa pendukungnya?

Melansir Cointelegraph, Jumat (16/4/2021), keputusan utuk kembali beroperasi itu terjadi karena investor China mendukungnya dengan pembiayaan besar-besaran.

"Investasi besar di pusat penambangan Bitcoin tak boleh kami sia-siakan," ujar Perwakilan Pusat Penambangan Bitcoin Rafsanjan, Hossein Jalali.

Baca Juga: Tunduk Sama Amerika, Negara Ini Boikot Raksasa Telekomunikasi Asal China

Baca Juga: Alamak! Bitcoin Senilai Rp9 T Dijual Ilegal oleh ....

Asal tahu saja, pada awal 2021, pemerintah memerintahkan penutupan pusat penambangan di tengah pemadaman listrik di Iran. Tak heran, sebab pusat penambangan itu kabarnya mengonsumsi 175 megawatt listrik, hampir 1/3 total daya untuk penambang kripto di Iran.

Menanggapi rencana kelanjutan operasional penambangan, para warga berpendapat, "Kami prihatin pembukaan kembali berjalan tanpa ada upaya mengurangi masalah pemadaman listrik."

Fasilitas Rafsanjan merupakan salah satu dari banyaknya pusat penambangan Bitcoin yang dapat dukungan China; khususnya di zona ekonomi khusus tenggara.

UU Konsumsi Listrik kabarnya memaksa penambang China keluar dari sejumlah pusat penambangan kripto utama di Iran. Bahkan, sejumlah penambang Bitcoin Iran mengatakan, "Kehadiran penambang Bitcoin China membuat usaha itu kurang menguntungkan bagi pemain lokal."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: