Turki Bilang AS Batal Kerahkan 2 Kapal Perang ke Laut Hitam
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Amerika Serikat (AS) membatalkan rencana untuk mengirimkan dua kapal perangnya ke Laut Hitam. Pembatalan ini terjadi setelah Rusia memperingatkan kapal-kapal AS untuk menjauh dari wilayah pantai Crimea yang dianeksasi pada 2014.
“AS secara lisan membatalkan perjalanan mereka kemarin. Kami belum menerima pernyataan tertulis," kata Cavusoglu dalam wawancara dengan NTV TV.
Baca Juga: Ukraina, Sebaiknya Siaga! 110.000 Tentara dan Senjata Nuklir Rusia Mejeng di Perbatasan
"Kapal-kapal itu masih bisa lewat dalam tiga hari setelah hari yang dijadwalkan tetapi jika tidak, mereka harus memberi tahu Turki lagi 15 hari sebelum perjalanan mereka," imbuhnya seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (16/4/2021).
Tidak ada alasan yang diberikan untuk perubahan rencana tersebut. Kapal perang AS telah dijadwalkan untuk menyeberang ke Laut Hitam pada Rabu dan Kamis. Tidak ada komentar langsung dari AS.
Rusia awal pekan ini memperingatkan bahwa penempatan angkatan laut AS di Laut Hitam akan dianggap "sangat provokatif". Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada wartawan bahwa ancaman konsekuensi AS atas tindakan Rusia di Ukraina hanya akan memperkuat tekadnya untuk membela populasi berbahasa Rusia.
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina berada pada titik tertinggi sejak berakhirnya pertempuran skala besar dalam konflik yang dimulai setelah Presiden Vladimir Putin mencaplok Crimea di Laut Hitam. Perang memperebutkan status dua wilayah yang memisahkan diri di timur Ukraina telah menelan korban lebih dari 13.000 jiwa.
Ukraina menuduh Rusia memicu ketegangan untuk mendapatkan pengaruh dalam pembicaraan mengenai masa depan kawasan.
Keputusan Washington untuk membatalkan penempatan yang dijadwalkan datang beberapa jam setelah satu skuadron kapal perang dari Armada Laut Hitam Rusia turun ke perairan untuk melakukan latihan tembakan artileri.
Sekitar 15 kapal dari armada Kaspia dilaporkan digunakan dalam latihan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: