Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengar Nih! Menlu Amerika Bongkar Alasan Pasukannya Ditarik dari Afghanistan

Dengar Nih! Menlu Amerika Bongkar Alasan Pasukannya Ditarik dari Afghanistan Kredit Foto: AP Photo/Graeme Jennings
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken membela keputusan AS untuk mundur dari Afghanistan. Dia mengatakan, ancaman teror telah berpindah ke tempat lain dan bahwa Washington perlu memfokuskan kembali sumber daya pada tantangan seperti China dan pandemi.

"Ancaman terorisme telah berpindah ke tempat lain. Dan, kami memiliki item lain yang sangat penting dalam agenda kami, termasuk hubungan dengan China, termasuk menangani segala hal mulai dari perubahan iklim hingga Covid-19," kata Blinken.

Baca Juga: Rakyat Afghanistan Teriak, Ngaku Cemas Taliban Kembali Berkuasa

"Dan, di situlah kami harus memfokuskan energi dan sumber daya kami," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (20/4/2021).

Blinken kemudian mengatakan bahwa AStelah mencapai tujuan yang ingin mereka capai di Afghanistan. "Al-Qaeda telah terdegradasi secara signifikan. Kapasitasnya untuk melakukan serangan terhadap AS saat ini dari Afghanistan tidak ada," katanya.

Presiden AS, Joe Biden pekan lalu mengumumkan bahwa Amerika akan menarik semua pasukan dari negara itu sebelum peringatan 20 tahun serangan 11 September tahun ini.

Penarikan tanpa syarat, yang dilakukan empat bulan lebih lambat dari tenggat waktu yang disepakati dengan Taliban tahun lalu, terjadi meskipun ada kebuntuan dalam pembicaraan damai antara pemberontak dan pemerintah Afghanistan.

Penundaan penarikan telah membuat marah Taliban, yang mengancam akan melanjutkan permusuhan terhadap pasukan AS. Baca juga: Terungkap, CIA Ingin Habisi Raul Castro Melalui Pilot

Blinken mengatakan, bagaimanapun, bahwa Washington akan dapat melihat setiap langkah oleh Taliban "secara real time" dan mengambil tindakan.

"Jadi jika mereka memulai sesuatu lagi, mereka akan berada dalam perang panjang yang juga bukan kepentingan mereka," tukas Blinken.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: