Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Jensen Huang, Pendiri Nvidia, Pembuat Perangkat Game Raksasa Dunia

Kisah Orang Terkaya: Jensen Huang, Pendiri Nvidia, Pembuat Perangkat Game Raksasa Dunia Jensen Huang, CEO Nvidia. | Kredit Foto: Rick Wilking/Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia berdarah Taiwan. Ialah Jensen Huang, pengusaha Amerika Taiwan yang memiliki kekayaan bersih USD14,4 miliar (Rp209 triliun). Huang terkenal karena ikut mendirikan perusahaan prosesor grafis Nvidia pada 1993 dan menjabat sebagai presiden dan CEO perusahaan.

Jensen Huang lahir pada 17 Februari 1963 di Kota Tainan, Taiwan. Setelah beberapa waktu, keluarganya pindah ke Oneida, Kentucky, dan kemudian ke Oregon. Bersama dengan kakak laki-lakinya, ia tinggal bersama kerabat keluarga di AS di usia sepuluh tahun.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Patrick Drahi, Anak Yahudi yang Diusir, Kini Jadi Orang Terkaya di Israel

Di sana, keduanya bergabung dengan Sekolah Baptist, sekolah untuk siswa bermasalah. Setelah beberapa tahun, keduanya kembali ke Oregon, untuk bersatu kembali dengan orang tua mereka. Huang menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya dari Sekolah Menengah Aloha di luar Portland. Lalu melanjutkan studi di Oregon State University dan memperoleh gelar masternya dari Stanford University.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jensen Huang bekerja di LSI Logic sebagai Direktur perusahaan saking piawainya dalam dunia teknologi. Dia kemudian bergabung dengan Advanced Micro Devices Inc. sebagai perancang mikroprosesor.

Jensen Huang sejak awal sudah memahami bahwa grafik adalah masa depan komputer, dan game akan menjadi bidang yang paling banyak menghasilkan uang di masa depan. Pada April 1993, bersama mitranya, Curtis Priem dan Chris Malachowsky, Huang menjadi salah satu pendiri Nvidia, sebuah perusahaan pembuat software dan semikonduktor, dengan modal awal USD40.000 (Rp580 juta saat ini).

Setelah itu, Huang ditunjuk sebagai CEO perusahaan, Curtis Priem sebagai CTO dan Chris sebagai Wakil Presiden Senior untuk Teknik dan Operasi. Chris bekerja di posisi yang sama selama sepuluh tahun yang panjang, dan pada tahun 2003 dia pensiun dari jabatannya.

Transaksi Nvidia berada di empat pasar, yang meliputi pusat data, game, otomotif, dan visualisasi profesional. Perusahaan juga mulai bergerak di bidang AI dan ML.

Hingga hari ini, Nvidia masih berdiri dan dikenal sebagai perusahaan yang merancang unit pemroses grafis (GPU) untuk pasar permainan dan profesional, serta unit system on a chip (SoC) untuk komputasi seluler dan pasar otomotif.

Lini produk GPU utamanya berlabel "GeForce", bersaing langsung dengan produk "Radeon" Advanced Micro Devices (AMD). Nvidia memperluas kehadirannya di industri game dengan perangkat genggam Shield Portable, Shield Tablet, dan Shield Android TV serta layanan cloud gaming GeForce Now. Saingan mereka adalah Intel dan Qualcomm.

Pada 2018, perseroan membukukan pendapatan 40,6%, dengan pendapatan USD3 miliar. Pada Oktober 2020, Nvidia juga mengumumkan rencananya untuk membangun komputer paling kuat di Cambridge, Inggris.

Huang memiliki 3,6% dari Nvidia, yang go public pada tahun 1999. Di bawah Huang, Nvidia menjadi kekuatan dominan dalam chip game komputer dan telah berkembang menjadi chip desain untuk pusat data dan mobil otonom.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: