Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hilangnya Nama KH Hasyim Asy'ari, Mendikbud Nadiem Makarim Temui PBNU

Hilangnya Nama KH Hasyim Asy'ari, Mendikbud Nadiem Makarim Temui PBNU Mendikbud Nadiem Makarim bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, Yeni Wahid, dan beberapa pengurus NU. | Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen PBNU KH Helmy Faishal Zaini menerangkan isi pertemuan tertutup antara Mendikbud Nadiem Makarim, Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, Yeni Wahid, dan beberapa pengurus NU.

Adapun agenda pertemuan ini tentang hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Baca Juga: Hilangnya Nama KH Hasyim Asy'ari, DPR Panggil Nadiem Makarim: Gua Keras Aja...

"Tadi sudah langsung bertemu dengan Ketum NU KH Said Aqil Siradj, tadi juga diterima oleh beberapa pengurus PB, beliau menyampaikan tabayyun klarifikasi terkait dengan beredarnya kamus sejarah Indonesia yang ternyata tadi Pak Menteri sudah menyampaikan bahwa ini adalah program 2017," kata Helmy di kantor PBNU, Kamis (22/4/2021).

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menyampaikan kritik, saran, dan masukan kepada Nadiem Makarim. Helmy menerangkan bahwa sejarah pendidikan Indonesia tidak lepas dari peran NU. "Sejarah pendidikan Indonesia itu tidak lepas dari peran besar Kiai NU dalam konteks membangun sekaligus merintis berdirinya NKRI," tegasnya.

Ia menambahkan, pada 1914 itu KH Hasyim Asyari telah melandasi umat Islam Indonesia dengan tidak membenturkan antara agama dengan negara. "Agama dengan negara ini bisa beriringan sejalan tanpa harus dipertentangkan," ungkapnya.

Menurut dia, ada beberapa kesepakatan yang dibuat antar PBNU dan Kemendikbud. Selain itu, PBNU juga menyampaikan dokumen-dokumen resmi dari ensiklopedia NU.

"Keputusan intinya adalah Pak Menteri akan menyusun tim baru ini dan melakukan revisi total telah menugasi Arifin Junaedi untuk menjadi salah satu tim perumus untuk menyampaikan masukan agar sejarah ini bisa diluruskan," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: