Turki Jangan Khawatir, Sikap Pakistan Ini Bisa Perkuat Posisi dari Amerika
Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan Islamabad mendukung sikap Turki terkais sejarah pembunuhan massal orang-orang Armenia oleh Kekaisaran Ottoman pada 1915.
Shah Mahmood Qureshi mengungkapkan sikap Pakistan selama panggilan telepon dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
Baca Juga: Kedubes Amerika di Turki Tingkatkan Keamanannya Usai Ucapan Joe Biden
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri, Islamabad percaya "pendekatan sepihak dan kategorisasi politik dari peristiwa sejarah" dapat merusak kepercayaan dan menyebabkan polarisasi antar negara.
"Kami mencatat dengan penghargaan pendekatan konstruktif Turki pada subjek itu termasuk proposalnya untuk Komisi Sejarah Bersama demi memastikan fakta, memungkinkan semua untuk bergerak maju," papar dia.
Pakistan patut dicatat sebagai satu-satunya negara di dunia yang tidak mengakui Armenia sebagai negara karena hubungannya yang erat dengan Azerbaijan dan peran Armenia dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
"Terima kasih saudara Pakistan!" tweet Kemlu Turki. "Hidup persahabatan Turki-Pakistan!"
Pada Sabtu, Joe Biden menjadi presiden AS pertama yang mengakui pembantaian dan deportasi orang-orang Armenia selama era Kekaisaran Ottoman secara resmi sebagai genosida.
Biden melakukannya pada Hari Peringatan Genosida Armenia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: