Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejarah Berdirinya Susu Ultra Milk, dari Bisnis Rumahan hingga Jadi Perusahaan Besar

Sejarah Berdirinya Susu Ultra Milk, dari Bisnis Rumahan hingga Jadi Perusahaan Besar Kredit Foto: Instagram/Ultra Milk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Susu Ultra Milk menjadi susu kemasan yang mendominasi pasar Indonesia. Dari supermarket hingga ke warung kecil, susu Ultra Milk sudah pasti ada di kulkas penjualnya. Susu Ultra Milk diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).

Keluarga Prawirawidjaja adalah sosok yang membesarkan perusahaan tersebut. Untuk diketahui, Ultrajaya didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja pada tahun 1958 yang awalnya hanya industri rumahan. Ahmad memproduksi susu dengan pengolahan yang awalnya sangat sederhana.

Hingga pada tahun 1970-an, perusahaan ini pun berkembang menjadi perseroan terbatas hingga menggunakan teknologi canggih yakni pengolahan secara Ultra High Temperature (UHT) dan teknologi pengemasan dengan kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material).

Baca Juga: Kisah Sukses: Pernah Ditipu Hingga Rugi Miliaran Rupiah, Pelaku Usaha Ini Tak Lantas Menyerah

Pada tahun 1975, susu cair UHT pun mulai beredar di pasaran dengan merek dagang Ultra Milk. Lalu pada tahun 1978, minuman sari buah UHT Buavita diproduksi hingga Teh Kotak menyusul pada tahun 1981. Per Desember 2019, perusahaan sudah memproduksi lebih dari 60 macam produk minuman UHT.

Saat ini, Ultra Jaya dipimpin oleh Sabana Prawirawidjaja, anak tertua Ahmad Prawirawidjaja. Sabana menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) dan sudah menjabat sejak tahun 1971 alias sudah selama 50 tahun.

Pria kelahiran 1940 ini pertama kali menjabat sebagai bos besar saat berusia 31 tahun. Selain memimpin perusahaannya, Sabana juga menjabat sebagai Komisaris di PT Kraft Ultrajaya Indonesia sejak 1994 dan Direktur Utama PT Ultra Sumatera Dairy Farm sejak 2018.

Sabana menjadi sosok yang sukses membuat perusahaan keluarganya meraksasa. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tetap bertahan meski pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Berdasarkan catatan Forbes, Sabana dan keluarga termasuk ke dalam 50 orang terkaya Indonesia, urutan ke-34 dengan kekayaan USD885 juta (Rp12,7 triliun).

Selain Sabana, sosok yang cukup dikenal di Ultrajaya adalah Samudera Prawirawidjaja, anak dari Sabana Prawirawidjaja yang merupakan lulusan Southern California College, Amerika.

Sejak tahun 1989, Samudera sudah menjabat sebagai Direktur perusahaan ULTJ. Selain itu, ia juga Direktur PT Kraft Ultrajaya Indonesia, PT Campina Ice Cream Industry, dan PT Ito En Ultrajaya Wholesale.

Selain itu, ada juga Supiandi Prawirawidjadja, yang merupakan adik dari Sabana. Pria kelahiran 1944 merupakan lulusan Business Administration, Nan Yang University, Singapore dan lulus tahun 1967. Ia pernah menjabat Wakil Direktur Perseroan (1971-1980) dan diangkat sebagai Presiden Komisaris Ultrajaya sejak 1980 atau saat usianya 36 tahun. Lalu, ada Suhendra Prawirawidjaja, pria kelahiran 1968 merupakan Komisaris Ultrajaya sejak 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: