Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Kamp Militer Hutan Jadi Arena Junta Myanmar Menggembleng Dokter hingga Pelajar

Duh, Kamp Militer Hutan Jadi Arena Junta Myanmar Menggembleng Dokter hingga Pelajar Pangkalan militer Myanmar yang direbut etnis Karen. | Kredit Foto: Getty Images

Bo Mya mengatakan tidak satu pun dari 200 pengunjuk rasa anti-kudeta yang pernah dia latih pernah memegang senjata sebelumnya dan banyak yang masih kuliah. "Mereka cukup muda, usia mereka sekitar 24, 25, dan beberapa adalah perawat dan juga beberapa dokter dan staf medis," katanya.

Selain diberi tahu cara menangani senjata, mereka dipersiapkan untuk menghadapi kesulitan fisik pertempuran, diperlihatkan teknik pertolongan pertama dan diajarkan keahlian menembak dasar.

KNDO bukan satu-satunya kelompok etnis bersenjata yang menawarkan pelatihan anggota CDM. Rekaman dari sejumlah daerah etnis menunjukkan rekrutan meneriakkan slogan, seperti "untuk rakyat," "untuk kebebasan kita" dan "untuk kemerdekaan kita."

Hingga kini, junta belum menanggapi permintaan CNN untuk mengomentari kamp-kamp ini. Namun, pada 4 Mei, pimpinan militer menerbitkan pernyataan di New Light of Myanmar yang dikelola negara. Militer menyerukan mereka yang telah melakukan perjalanan ke daerah etnis atau luar negeri untuk pulang.

Menyebarkan pengetahuan

Setelah mereka menerima pelatihan, para pria dan wanita kembali ke kota mereka dan menyebarkan pengetahuan mereka kepada sesama pengunjuk rasa.

Seorang pria berusia 18 tahun mengatakan, banyak rekannya telah melakukan perjalanan ke daerah etnis untuk pelatihan. Dia tetap tinggal. Bulan lalu, dia menjaga penghalang jalan di kota Bago bulan lalu ketika puluhan orang terbunuh oleh militer.

Meminta untuk tidak disebutkan namanya demi keselamatannya, remaja itu berkata, "Kami memiliki dua kelompok, satu untuk melindungi lingkungan dan lainnya pergi untuk mendapatkan pelatihan dan mereka akan kembali dan mengajari kami apa yang telah mereka pelajari."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: