Duh, Kamp Militer Hutan Jadi Arena Junta Myanmar Menggembleng Dokter hingga Pelajar
Nerdah Bo Mya mengakui bahwa ini adalah pertempuran yang sangat sepihak di jalanan Myanmar. "Kami mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus bijaksana dan kami harus bertarung dengan kepala kami dan bukan dengan hati kami," katanya.
Bo Mya mengakui bahwa Tatmadaw adalah pasukan tempur yang sangat terlatih. Mereka memerintah Myanmar selama lebih dari setengah abad melalui kebrutalan dan ketakutan, mengubah negara itu menjadi negara paria yang dilanda kemiskinan.
Nerdah Bo Mya mengatakan para anggota CDM membutuhkan senjata agar memiliki kesempatan melawan Tatmadaw. Tetapi tidak akan mengatakan apakah kelompoknya telah menyediakan atau apakah pembuatan bom adalah bagian dari kursus.
Dia juga mengkritik China dan Rusia karena memungkinkan kepemimpinan militer. Dia pun meminta seluruh dunia perlu mendukung gerakan CDM, dan memilih Amerika Serikat.
China dan Rusia adalah pemasok senjata terbesar dan kedua terbesar ke Myanmar. Keduanya telah menyetujui resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengutuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai tetapi tidak mengutuk kudeta secara khusus dan telah menolak embargo senjata PBB di negara itu.
Nerdah Bo Mya mengatakan para pengunjuk rasa anti-kudeta khawatir komunitas internasional akan melupakan mereka.
"Mereka semua menghormati pemerintah Amerika untuk demokrasi dan kebebasan dan jika pemerintah China dan Rusia dapat membantu rezim militer yang korup dan brutal mengapa pemerintah Amerika tidak dapat membantu orang-orang yang berjuang untuk kebebasan dan demokrasi di Burma ini," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: