Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesal Ada yang Belain Israel, Ferdinand Teriaki Pentolan PKS: Ku Ongkosi Kau ke Palestina

Kesal Ada yang Belain Israel, Ferdinand Teriaki Pentolan PKS: Ku Ongkosi Kau ke Palestina Ferdinand Hutahaean | Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Politikus senior PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyesalkan sikap orang-orang yang membela Israel, dan ia pun menyebutnya dengan istilah 'Zionis Nusantara'.

Karena itu, ia pun menilai HNW yang menreluarkan istilah Zionis Nusantara menunjukkan bahwa dirinya membenci kata Nusantara. 

Baca Juga: Dengar Kabar Tengku Zul Wafat Dibunuh, Ferdinand Meradang, Langsung Ngamuk Sejadi-jadinya

"Memilih kata menggabungkan 'Zionis dengan Nusantara' menunjukkan adanya unsur ketidaksukaan dan kebencian dengan istilah Nusantara yang memang berbudaya luhur dan mulia," cuitnya dalam akun Twitternya, Rabu (19/5/2021)..

Karena itu, ia pun tegas menyatakan bahwa HNY tidak suka dengan Nusantara, maka dirinya bersenia mengongkosi HNW ke Palestina.

Baca Juga: Penyidiknya Ditangkap, Omongan Ferdinand Pedes Bos! Sudah Saatnya KPK Dibubarkan

"Yat, kalau kau tak suka Nusantara, kuongkosi kau ke Palestina," tegasnya.

Lebih lanjut, ia pun meminta HNW untuk tidak melecehkan Nusantara dengan istilah Zionis Nusantara.

"Jangan lecehkan Nusantara ku," ucap Ferdinand Hutahaean ke HNW.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyinggung sikap para pendukung penjajah Israel di Indonesia yang ia sebut dengan istilah 'Zionis Nusantara'.

Baca Juga: Kecam Zionis, Polwan di Inggris Ikut Turun ke Jalan Dukung Rakyat Palestina

"Gaung penolakan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan oleh Israel atas Palestina, selalu terdengar jelas dari Indonesia. DPR, MPR, BKSAP, PBNU dan Muhammadiyah sudah membuat pernyataan penolakan yang keras. PKS bahkan mengirim surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden yang merupakan pendukung utama Israel. Agar penjajahan dan pelanggaran HAM oleh Israel terhadap bangsa Palestina sejak tahun 1948, jauh-jauh hari sebelum lahirnya HAMAS itu, bisa dikoreksi, dihentikan dan diberikan sanksi," tuturnya.

Ia menilai langkah yang dilakukan Pemerintah Indonesia terkait Palestina perlu diapresiasi karena sesuai dengan amanat konstitusi.

"Sejak dahulu, Presiden Soekarno sudah sangat jelas menggariskan sikap bangsa Indonesia menolak Israel sebagai negara penjajah dengan tidak mengundang Israel di Konferensi Asia Afrika Bandung tahun 1955, dan Asian Games di Jakarta, tahun 1962. Kata beliau, selama Israel masih menjajah dan Palestina tidak merdeka, maka Indonesia tidak akan buka hubungan dengan Israel," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: