Beresin Konflik Papua, Mahfud MD: Sambil Tempuh Jalan Damai, Teroris Bakal Terus Diburu!
"Selama ini sering mempertanyakan kenapa di sana korupsinya dibiarin. Kita sekarang sudah menentukan 10 korupsi terbesar, baik laporan dari BPK maupun hasil temuan BIN. Akan dilakukan penegakan hukum kepada mereka," ujar Mahfud.
Namun demikian, menanggapi kekerasan teroris bersenjata, pemerintah juga melakukan pendekatan hukum dan keamanan. Para teroris yang melakukan tindak kekerasan kepada aparat dan warga akan terus diburu. Mahfud kembali menegaskan, pihak yang diburu hanyalah yang memang melakukan teror.
"Kita akan terus buru para teroris, bukan organisasi Papua, tapi orang-orang Papua yang melakukan teror. By name, ada nama-nama yang disebut," tegasnya.
Baca Juga: Nggak Main-Main sama KKB, Perintah Negara Tegas! Kejar dan Lumpuhkan Pelaku Teror di Papua
Seperti diketahui, eskalasi keamanan di Papua kembali meningkat. Dua prajurit TNI dari pasukan elite Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) gugur dalam tugas perburuan teroris Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5).
Dua prajurit TNI itu bernama Prada Aryudi dan Praka M Alif Nur. Keduanya dianiaya orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua saat keduanya tengah melakukan pengamanan di sekitar Bandara Nol Goliat Dekai. Pelaku penyerangan diperkirakan berjumlah 20 orang.
Mereka menyerang dengan pedang, parang, dan golok. Korban sempat melakukan perlawanan namun kalah jumlah. Senjata api jenis SS2 milik Prada Aryudi dan Praka M Alif Nur yang menjadi korban penyerangan dirampas para pelaku.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: