Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Thailand Dihantam Gelombang Ketiga Covid-19, Sektor Pariwisata Nyungsep Hingga 85 Persen

Thailand Dihantam Gelombang Ketiga Covid-19, Sektor Pariwisata Nyungsep Hingga 85 Persen Kredit Foto: Unsplash/Alejandro Cartagena
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 memukul sektor pariwisata Thailand hingga menukik tajam dari tahun sebelumnya. Pemerintah negeri Gajah Putih tengah memikirkan alternatif untuk kembali membangun sektor tersebut.

Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman mengungkapkan, sektor tourism atau pariwisata menyumbang 20 persen pemasukan devisa negara tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid Masih di Atas 6.000, Lockdown di Malaysia Bakal Diperketat

Pada 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda, jumlah turis yang datang ke sana sekitar 40 juta orang. Jumlah itu, sangat jauh berkurang saat pandemi virus Corona mulai merebak.

"Nah ini merupakan pukulan yang besar bagi sektor pariwisata di Thailand. Jadi turun 85 persen pemasukan negara dari bidang pariwisata," ujar Rachmat dalam talk show RM.id bertajuk "Obrolan Seru Lebaran di Negeri Gajah Putih", Kamis (20/5).

Di kota Bangkok, pusat-pusat perbelanjaan seperti mall yang sebelum pandemi biasanya selalu penuh disesaki turis, kini sangat sepi. "Karena pengunjung-pengunjung mall di sini, adalah turis-turis mancanegara," ungkapnya.

Rachmat menyebut, pemerintah Thailand memprediksi, sektor ini akan terus menurun secara drastis. Sebab, negara itu tengah dilanda gelombang ketiga Covid-19 sejak April 2021. Pemerintah dan pelaku usaha tengah berupaya mencari berbagai alternatif untuk mengatasi hal tersebut.

Sebelumnya setelah gelombang kedua Covid-19 surut, pelaku usaha membuat berbagai kreativitas di sektor pariwisata, yaitu golf karantina.

"Jadi jadi mereka di dalam karantina ya, main golf aja tiap hari. Mereka terus saja main golf dan tidak boleh keluar dari wilayah yang sudah ditentukan," beber Rachmat.

Ada juga vila karantina. Jadi, turis bisa menginap di vila-vila yang ada di beberapa pulau, tapi tidak boleh keluar dari wilayah tersebut. "Ini adalah alternatif yang dilakukan untuk membantu sektor pariwisata," tuturnya.

Upaya lain yang direncanakan, adalah membuat destinasi primadona Thailand, yakni Phuket, bisa menekan angka Covid-19 sehingga pemerintah akan merelaksasi aturan untuk kembali menerima turis per tanggal 1 Juli mendatang.

Caranya, dengan menjadikan Phuket sebagai wilayah prioritas untuk program vaksinasi. Harapannya bisa terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok sebelum 1 Juli.

"Dengan adanya gelombang ketiga (Corona), program atau rencana tersebut belum ada perubahan. Jadi ini upaya-upaya untuk mencari jalan keluar dari terpukulnya ekonomi, khususnya di bidang pariwisata," tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: