Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger Mutasi Baru Covid-19, Pakar: Itu Hal Biasa...

Geger Mutasi Baru Covid-19, Pakar: Itu Hal Biasa... Warga melintas di depan mural bertema COVID-19 di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/2/2021). Berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro pada periode pertama mampu menurunkan jumlah kasus aktif COVID-19 sekitar 17,27 persen dalam sepekan, untuk itu Pemerintah kembali memperpanjang PPKM mikro selama dua pekan yaitu mulai 23 Februari hingga 8 Maret 2021. | Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akhir-akhir ini, Indonesia digegerkan dengan kehadiran varian baru virus Covid-19. Namun, Dosen Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Katolik (Unika) Semarang Sugeng Ibrahim mengatakan hal tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi.

"Jangan ribut dan geger soal mutasi. Sejatinya mutasi virus bukan sesuatu yang luar biasa, ini adalah competition of the fittest atau seleksi alam. Sama dengan yang terjadi 100 tahun lalu," jelas Sugeng dalam diskusi virtual, Sabtu (22/5/2021).

Baca Juga: Eis Simak Nih, Bagaimana Vaksin Covid-19 Bentuk Herd Immunity?

Sugeng menyebutkan sejumlah mutasi yang ditemukan di Indonesia di antaranya adalah varian B1117 dari Inggris, varian B1351 dari Afrika Selatan, dan varian P1 dari Brasil. Akan tetapi, Sugeng meminta masyarakat agar tidak panik dengan kehadiran varian baru mutasi virus tersebut.

Tingkat fatalitas yang mungkin terjadi dari beberapa varian tersebut tidak berubah jika dibandingkan dengan virus aslinya. Perbedaan yang ada hanya terjadi pada tingkat infeksi. Jika sebelumnya gejala muncul setelah tujuh hari dari paparan awal, varian tersebut menunjukkan gejala sejak hari ketiga.

Oleh karena itu, meskipun meminta agar masyarakat tidak panik, namun Sugeng menegaskan agar masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan.

Masyarakat harus tetap memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian, Sugeng juga meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi, baik dengan menggunakan Sinovac ataupun AstraZeneca.

"Supaya target 80 persen orang divaksin tercapai," tukas Sugeng.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: