Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perhatian, Biden Minta Intelijen Amerika Selesaikan Laporan Asal-Usul Corona dalam 90 Hari

Perhatian, Biden Minta Intelijen Amerika Selesaikan Laporan Asal-Usul Corona dalam 90 Hari Kredit Foto: AFP/Getty Image
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Joe Biden pada Rabu (26/5/2021) memerintahkan badan intelijen Amerika Serikat (AS) untuk melaporkan kepadanya dalam tiga bulan ke depan tentang apakah virus COVID-19 pertama kali muncul di China dari sumber hewan atau dari kecelakaan laboratorium.

Badan-badan harus "melipatgandakan upaya mereka untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dapat membawa kita lebih dekat ke kesimpulan yang pasti, dan melaporkan kembali kepada saya dalam 90 hari," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih, dikutip dari AFP, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Laporan Intelijen Amerika Semakin Pojokkan China dalam Teori Munculnya Covid-19, Kenapa?

Menurut Biden, badan-badan saat ini terpecah atas dua kemungkinan sumber virus yang melanda planet ini selama setahun terakhir, menewaskan lebih dari 3,4 juta orang - angka yang menurut para ahli tidak diragukan lagi merupakan perkiraan yang terlalu rendah.

Perintah Biden menandakan meningkatnya kontroversi tentang bagaimana virus pertama kali muncul --melalui kontak hewan di pasar di Wuhan, Cina, atau melalui pelepasan virus corona dari laboratorium penelitian yang sangat aman di kota yang sama.

Jawabannya memiliki implikasi yang sangat besar baik untuk China, yang mengatakan tidak bertanggung jawab atas pandemi, dan untuk Amerika Serikat.

Perwakilan Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPR, meminta China untuk segera datang dan untuk menghindari "kesimpulan prematur atau bermotif politik".

"Hambatan Beijing terhadap pemeriksaan yang transparan dan komprehensif terhadap fakta dan data yang relevan tentang sumber virus korona hanya dapat menunda pekerjaan penting yang diperlukan untuk membantu dunia mempersiapkan diri dengan lebih baik sebelum potensi pandemi berikutnya," kata Schiff.

"Meskipun demikian, saya yakin bahwa (komunitas intelijen) dan elemen lain dari pemerintah kami akan terus mengejar semua kemungkinan petunjuk dan memberikan temuan terbaru berbasis bukti yang sejalan dengan persyaratan 90 hari Presiden," katanya.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) sebelumnya mendanai penelitian virus korona kelelawar di Wuhan, tetapi membantah mendukung eksperimen "peningkatan fungsi" yang melibatkan modifikasi virus sehingga menjadi lebih mudah menular ke manusia.

Hibah tersebut diakhiri tahun lalu oleh pemerintahan mantan presiden Donald Trump.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: