Ganjar Bicara Orang Ngeyel dan Ndableg Sambil Tantang Ombudsman, Berani Betul!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait pelayanan publik di provinsi ini.
"Saya mengusulkan ada OTT pelayanan publik, jadi semua yang 'ngeyel' (ingin menang sendiri) dan 'ndableg' (sesuka hati) itu ditangkap sama ORI. Penangkapannya tentu tidak seperti OTT KPK artinya ORI bisa datang, memeriksa, dan mengevaluasi karena punya hak," katanya di Semarang, baru-baru ini.
Baca Juga: Tiket Pencapresan PDIP Hanya untuk Mbak Puan, Mas Ganjar Mending Mundur Teratur...
Menurut Ganjar, adanya OTT pelayanan publik itu bisa menjadi pemicu setiap daerah dan pejabat publik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Satu yang penting adalah kabupaten/kota harus meningkatkan pelayanan publik, komitmennya mesti dilaksanakan. ASN dan kepala daerah seperti saya ini kan yang bayar rakyat, kalau kami melaksanakan (pelayanan) buruk ya ORI harus bertindak. Kita dukung penuh ORI," ujarnya usai menerima Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia Bobby Hamzar Rafinus di rumah dinas gubernur.
Dalam pertemuan yang berlangsung cukup lama tersebut banyak diskusi yang dilakukan, termasuk koreksi-koreksi terkait pelayanan publik dari ORI untuk Pemprov Jateng.
Ganjar menyebutkan pelayanan publik wajib hukumnya bagi pejabat publik, ASN, maupun kepala daerah sehingga semua harus taat dengan aturan dan memiliki inovasi-inovasi.
Ganjar berpesan kepada kepala daerah dan seluruh ASN di Jateng agar tidak takut dengan hal itu karena keberadaan ORI dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk memberikan jaminan serta perbaikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.
"Teman-teman tidak usah takut, kalau kita diskusikan bisa untuk memperbaiki. Umpama, layanan jangan manual terus maka saya bilang gunakan medsos untuk melayani publik bukan untuk hoaks sehingga pelayanan bisa lebih cepat. Ini cara yang bisa dipakai untuk melakukan itu," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto